Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Pertemuan KPK, BP Migas, dan Ditjen Migas bukan didasari karena banyaknya kebocoran dana. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi atau pencegahan."Ini sudah mulai dari 2008 sekiranya lebih dari lima kali rapat di KPK. Sebetulnya bukan karena banyaknya kebocoran dana, tetapi ingin melakukan pencegahan," ujar Direktur Jendral Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo, Jakarta, Selasa (17/7/2012).

 

Evita mengatakan, mulai dilakukan pembicaraan pada 2008 yang dilakukan secara berkelanjutan. Sementara hari ini hanya pengecekan dari 2008 lalu. Sementara Kepala KPK Busyro Muqoddas menjelaskan, dari beberapa butir temuan pada 2011 di BP Migas, sudah ada perbaikan-perbaikan yakni kemajuannya sudah mencari solusi.

 

"Setelah mencari solusi, kita mencari dasar-dasar filosofi untuk menentukan regulasi untuk penyempurnaannya," ujar Busyro.

 

Busyro mengatakan, BP Migas memang berpotensi menimbulkan kerugian negara. Tetapi setiap kajian ada kualifikasi temuan-temuannya, yang bersifat potensi berarti belum ada bukti-bukti.

 

"Peran KPK di sini bagaimana melakukan langkah-langkah kepentingan bersama, kerugian potensial yang ada, menjadi tidak berpotensi lagi," ujar Busyro. (wdi)

 

 

 

Sumber