Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Wakil Presiden Indonesia Boediono menilai pengembangan energi baru terbarukan (EBTK) perlu dikembangkan. Ini karena berkaitan dengan kebijakan energi yang berisi tiga hal.

 

"Mengapa EBTK perlu dikembangkan secepatnya? Ini tugas kita semua, kembali pada dasar setiap policy energi nasional," kata Boediono dalam Pembukaan Indonesian EBTKE Conex 2012, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (17/7/2012).Boediono menjelaskan, kebijakan energi nasional mengandung tiga unsur. Pertama, adalah keamanan energi terkait politik karena menyangkut nasional.

 

Kedua, yakni ekonomi. Bagaimana mengembangkan sistem energi nasional yang mendukung ekonomi yang berlanjut. Ketiga adalah lingkungan hidup yang sangat penting.

 

"Kalau kita salah merumuskan strategi energi kita, yang menanggung dalam kualitas hidup," jelas Budiono.

 

Boediono melanjutkan, ketiga hal tersebut dijadikan landasan dalam strategi nasional dan berlaku ke semua negara.

 

"Ketiga inilah landasan strategi nasional dimanapun dalam jangka panjang tidak bisa tidak, berlaku di semua negara," lanjut Boediono.

 

Boediono menambahkan, Indonesia adalah negara yang baeruntung karena untuk melaksanakan program EBTK Indonesia memiliki banyak sumber energi baru terbarukan.

 

"Untungnya punya begitu banyak ragam dan volume energi, segala apa yang bisa jadi sumber energi. Duduk di atas sumber-suber energi yang bisa kita andalkan di waktu yang akan datang. Teknologi untuk mengembangkan EBTK maju pesat, semakin terjangkau dan ekonomis," tambah Budiono.

 

Namun, pelaksanaan EBTK harus ada kerangka kebijakan karena segala unsur mendukung pelaksanaan EBTK.

 

"Harus ada kerangka kebijakan energi yang tepat, perlu memantapkan niat kita semua. Pemerintah, presiden, menteri kita dorong 100 persen," tutup  Boediono. (gna) (rhs)

 

 

 

Sumber