Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Program Kakao Berakhir, 5.000 Petani Aceh Terus Dibina

Recommended Posts

aYhNTodlYx.jpgIlustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

BANDA ACEH - Jelang berakhirnya Program Kakao Aceh yang sedang dijalankan oleh ActionAid Australia (AAA)-Yayasan Keumang, 5.000-an petani yang selama ini menerima manfaat program, dipastikan akan terus dibina secara berkelanjutan. Saat ini, program yang dijalankan didanai oleh Multi Donor Fund (MDF) melalui Proyek Aceh Economic Development Financing Facility (AEDFF)."Program memang akan berakhir Agustus 2012 ini, tapi kami Yayasan Keumang akan terus melanjutkan program pembinaan, untuk perubahan produktivitas dan kualitas kakao di Aceh," kata  Direktur Yayasan Keumang dalam rapat Steering Committee Meeting Program Kakao Aceh, Yusri Yusuf, dalam siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (17/7/2012).

 

Menurut Yusri, pihak penerima manfaat tak perlu gelisah dengan berakhirnya program itu. Yayasan Keumang yang tetap tinggal di Aceh akan terus memastikan petani kakao sukses meningkatkan pendapatannya. Koperasi kakao yang telah dibentuk juga akan diperhatikan sampai benar-benar mandiri. "Kami berharap semua pihak dapat mendukung hal tersebut," ujarnya.

 

Selama ini, kata Yusri, pihak AAA-Keumang telah bekerja untuk meningkatkan pendapatan petani kakao melalui pelatihan-pelatihan maupun membentuk sembilan koperasi primer dan satu koperasi sekunder, yang tersebar di Pidie, Aceh Utara dan Aceh Timur.

 

Pada Maret 2012 lalu, koperasi tersebut telah berhasil mengekspor kakao sebanyak 9,5 ton. Sementara itu, Advisor Program Kakao Aceh, Ashabul Anhar mengatakan selama ini berbagai kendala dalam membangun petani kakao, sebagiannya telah diatasi. Berbagai kendala tersebut misalnya adalah terkait pemeliharaan kakao, penyediaan bibit unggul dan perlakuan kakao pascapanen. 

 

Menurutnya saat awal program, produktivitas petani kakao di wilayah program sangat rendah. Petani hanya mampu menghasilkan 450-500 kilogram (kg) kakao per hektare per tahun. Setelah dua tahun Program Kakao Aceh berjalan, kata Ashabul, ada peningkatan yang signifikan produksi kakao di Aceh. "Tapi kami belum berani sebutkan angka riil, penelitian terhadap data ini sedang berlangsung," ujarnya.

 

Perwakilan dari Bappeda Aceh Timur, Abdul Razak mengatakan membantu sepenuhnya apa yang dilakukan oleh AAA-Keumang. "Kami belajar banyak dari program ini, kami bertekad meningkatkan kakao di Aceh Timur karena kakao itu pernah menjadi komoditas unggulan di sana," ujarnya.

 

Sementara itu, Perwakilan dari Bappeda Aceh Utara, Muzakkir Fuad mengungkapkan pihaknya juga mempunyai program dalam membina petani kakao di wilayahnya. Dalam lima tahun ke depan, kata Muzakkir, pihaknya akan melakukan perluasan areal kakao sekira 100-200 hektare. "Juga akan melakukan peremajaan kakao sampai 625 ha," ujarnya.

 

Dia berharap adanya kerjasama yang baik antara Bappeda Aceh Utara dengan AAA-Keumang, terutama terkait data-data penerima manfaat yang selama ini dibantu program. "Agar bantuan merata dan tidak tumpang tindih," ujar Muzakkir. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...