Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PUPUK BERSUBSIDI: Malang hanya serap 30% dari volume alokasi

Recommended Posts

MALANG: Serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Malang sampai dengan semester I/2012 melambat, yakni hanya mencapai 30% dari alokasi yang ditetapkan.

 

 

Hendro Basuki, dari PT Tritunggal Mulya Malang, distributor pupuk bersubsidi untuk wilayah Lawang, Singosari, Pakis, dan Jabung, mengatakan tidak tahu persis penyebab melambatnya penyerapan pupuk bersubsidi sampai semester I/2012.

 

 

“Kami menduga terkait dengan masuknya tahun ajaran baru sehingga petani menunda tanam dan dananya dialokasikan untuk keperluan sekolah anak-anak mereka,” kaya Hendro Basuki di sela-sela Rapat Evaluasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Malang, Senin (16/7/2012).

 

 

Sesuai dengan rencana detil kebutuhan kelompok (RDKK) 2012 dan disetujui Gubernur, maka alokasi pupuk bersubsidi untuk Kab. Malang, yakni urea 97.244 ton, SP36 46.081 ton, NPK 87.094 ton, ZA 103.645 ton, dan organic 76.453 ton.

 

 

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Malang Nasri Abdul Wahid, mengatatakan juga berpendapat hal yang sama. Namun bisa pula disebabkan karena beberapa daerah kesulitan air sehingga menunda penanaman padi.

 

 

Penyebab lainnya, petani bisa memenuhi sendiri kebutuhan pupuknya lewat pembuatan pupuk organic. Pemkab Malang memang menggencarkan penggunaan pupuk organic termasuk mensosialisasikan cara memproduksi pupuk tersebut.

 

 

Dia mengakui,  serapan pupuk bersubsidi sebanyak 30% masih kurang. Normalnya 35% karena dengan asumsi panen padi dilakukan selama 3 kali, yakni musim penghujan (MP), musim kemarau (MK) I, dan musim kemarau (MK) II. (arh)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...