Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KEBUN KARET: Dianggarkan Rp5 Triliun untuk peremajaan

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah merancang program gerakan nasional (gernas) peningkatan perkebunan karet rakyat seluas 350.000 hektare dengan anggaran Rp5 triliun selama 3 tahun (2013-2015).

 

Direktur Tanaman Tahunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Rismansyah Danasaputra mengatakan rencana peremajaan kebun karet rakyat itu sudah berada pada level menteri yang akan dibicarakan bersama dengan menteri keuangan.

 

"Dana ini dialokasikan secara khusus dalam bentuk gernas seperti pada program gernas kakao, bukan dari dana Kementerian Pertanian. Sudah ada dalam tingkat kebijakan, tingkat menteri, mungkin September [2012]," ujarnya seusai Diskusi Percepatan Peremajaan Karet Melalui Program Gernas Serta Pengembangan Karet Melalui Program Hutan Tanaman Industri, Senin (16/7/2012).

 

Rencana Gernas Karet (ha)

 

Peremajaan

 

Intensifikasi

 

Tahun

 

Luas

 

Luas

 

2013

 

80.000

 

20.000

 

2014

 

100.000

 

15.000

 

2015

 

120.000

 

15.000

 

Total

 

300.000

 

50.000

 

Sumber: Kementan, 2012

 

Data Kementan mencatat luas perkebunan karet di Indonesia pada 2011 seluas 3,45 juta ha terdiri atas perkebunan rakyat 2,93 juta ha (85%), perkebunan milik negara 240.000 ha (7%), dan perkebunan swasta 284.000 ha (8%).

 

Perkebunan karet tahun ini hanya untuk membenahi perkebunan karet seluas 15.000 ha. Padahal, kebutuhan peremajaan karet mencapai ratusan ribu ha setiap tahun. "Kalau Gernas masih finalisasi, karena harapan kalau gernas bisa dilaksanakan tentu membutuhkan dana besar, karena harus serempak."

 

Produksi karet alam tahun lalu 3,09 juta ton. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) memprediksikan produksi karet tahun ini turun 10% menjadi 2,78 juta ton.

 

Persoalan yang akan dihadapi gernas karet itu, katanya, persediaan bibit karet harus cukup. Untuk revitalisasi perkebunan karet yang selama ini dijalankan sekitar 10.000-15.000 ha per tahun, maka kebutuhan bibit masih dapat disediakan.

 

Namun, jika gerakan nasional pengembangan karet yang mencapai ratusan ribu ha, dibutuhkan bibit dalam jumlah besar. "Sekarang [rencana gernas karet 2013-2015 Rp5 triliun] digodok di tingkat menteri. Kalau anggaran saya tidak tahu, tetapi pengalaman dari gernas kakao ada anggaran khusus. Insya Allah tahun depan."

 

Dia menuturkan output dari gernas karet itu yaitu peningkatan kesejahteraan petani, karena produktivitas karet akan menjadi lebih baik, sehingga petani memperoleh pendapatan lebih besar. "Impact, dapat revenue lebih besar setelah 5-6 tahun kemudian, karena produktivitas naik." (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...