Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

MELBOURNE: Harga jagung naik ke level tertinggi dalam 10 bulan karena kekeringan mengancam panen di AS sebagai eksportir terbesar dunia. Harga kedelai bereli ke titik termahal sejak 2008. 

 

Kontrak jagung untuk pengiriman Desember naik 4,2% menjadi US$7,7125 per bushel di bursa Chicago Board of Trade dan sempat menyentuh US$7,705 pada pukul 14:42 waktu Singapura. 

 

Harga tersebut merupakan yang tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 31 Agustus 2011. Sementara itu, gandum diperdagangkan dengan harga tertinggi sejak Februari 2011 dan kedelai mencapai rekor tertinggi. 

 

Peningkatan harga biji-bijian dan bibit sawit akan mendorong inflasi pangan global dan meningkatkan kompetisi di antara pasokan untuk importir karena permintaan Asia naik. 

 

Departemen Pertanian AS pada 11 Juli memangkas perkiraan produksi jagung sebesar 12% setelah sebulan sebelumnya memprediksi panen mencapai rekor. Gandum di Chicago dan Kansas, kedelai, dan jagung adalah komoditas dengan kinerja terbaik tahun ini di antara 24 bahan mentah dalam Indeks Spot GSCI Standard & Poor. 

 

“Kami melihat suhu udara akhir-akhir ini sangat panas, dan itu pasti mendorong kekhawatiran kekeringan ini masih terus berlangsung,” ujar Michael Creed, ekonom agribisnis di National Australia Bank Ltd di Melbourne pada Senin (16/7/2012). 

 

T-storm Weather LLC memperkirakan sebagian wilayah AS, yang berkontribusi terhadap produksi 36% jagung di seluruh dunia, akan mengalami bulan Juli terpanas dalam 117 tahun. 

 

Pemerintah AS pekan lalu melaporkan kekeringan menjadikan kondisi tanam pada 8 Juli yang terburuk sejak 1988. Sekitar setengah tanaman jagung sedang dalam fase “sutra”, masa paling kritis karena menentukan hasil panen. (sut)

 

 

 

Sumber