Video: Rupiah Masih Lesu - Efek Kebijakan Bea Ekspor ke Saham Emas

[Parno Pemilik Lapak 0]

BANDUNG: Petani tembakau Jawa Barat mengantisipasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Produk Tembakau dengan menggarap pasar ekspor.

 

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jabar Nana Suryana mengatakan keputusan ekspor karena pasar tembakau lokal bakal terpengaruh dengan adanya RPP tersebut.  Pasar ekspor menurutnya sudah menunjukan potensi dengan tingginya permintaan pasar tembakau hijau dan hitam. 

 

"Pada 2011, tercatat permintaan tembakau hijau mencapai 2.000 ton sedangkan tembakau hitam sebanyak 3.000 ton," katanya di Bandung hari ini, Senin (16/7/2012).

 

Persoalannya, menurut Yana, sampai saat ini permintaan tinggi dari luar pada kedua komoditi tersebut belum terpenuhi para petani secara maksimal. Saat ini, produksi tembakau hijau Jabar hanya 196 ton atau hanya terpenuhi sekitar 9% dari permintaan. 

 

"Produksi tembakau hitam 313 ton atau hanya terpenuhi sekitar 11%," paparnya.

 

Secara keseluruhan produksi petani tembakau di Jawa Barat mencapai 8.800 ton/tahun dengan luas lahan tembakau mencapai sekitar 9.618 hektar. "Jumlah produksi tersebut 1,2% dari total produksi nasional," katanya. 

 

Sedangkan jumlah pertani tembakau di Jabar mencapai 89.000 Kepala Keluarga. Menurut Yana produksi tembakau di Jabar tidak terkendala pada luas lahan. 

 

"Luas penyebaran lahan tembakau di Jabar sendiri masih bisa memungkinkan untuk memenuhi pasar ekspor," katanya.

 

Yana sendiri menilai pengolahan tembakau khususnya pada golongan Tembakau Iris Halus (TIS) sedikit terhambat mengingat pengolahannya masih menggunakan cara manual. Selama ini para peminat tembakau Jabar lebih menyukai proses pengolahan secara manual dibandingkan menggunakan mesin.

 

Antara proses yang menggunakan mesin dan manual sendiri menghasilkan perbedaan."Kalau menggunakan mesin akan menjadi satu warna sedangkan secara manual akan menghasilkan beberapa warna dan memiliki kualitas serta aroma tersendiri," katanya. (k57/sut)

 

 

 

Sumber