Alasan Kementerian Kembalikan Anggaran Rp4,5 T ke Purbaya

[Parno Pemilik Lapak 0]

BANDUNG: Perhimpunan Hotel dan Restoran Kota Bandung optimistis dapat mengupayakan penyerapan tenaga kerja disable people atau penyandang cacat.

 

Ketua PHRI Kota Bandung Momon Abdurachman menyatakan penyandang cacat juga memiliki kemampuan seperti halnya orang normal misalnya kemampuan membaca dan menulis.

 

"Dari segi pendidikan, penyandang cacat juga banyak yang telah meraih gelar sarjana," katanya saat dihubungi Bisnis hari ini,Senin (16/7/2012).

 

Menurutnya, PHRI Kota Bandung sangat peduli akan keberadaan penyandang cacat. Dia berharap mereka dapat diserap oleh bidang perhotelan maupun restoran.

 

Mereka, lanjutnya, dapat bekerja sesuai dengan kemampuan. Perusahaan perhotelan dapat menampung pekerja disable lewat program corporate social responsibility (CSR). 

 

"CSR itu kan tidak hanya dalam bentuk materi, tapi juga bisa dengan cara memberi kesempatan kerja," katanya.

 

Dia menyatakan akan segera menghimbau hotel-hotel di Kota Bandung untuk memberikan kesempatan kerja bagi para penyandang cacat. 

 

Bahkan, tak hanya di Bandung, dia juga akan mengupayakan agar hal ini dilakukan hotel-hotel di seluruh Jawa Barat. "Kami yakin program ini akan berhasil," tegasnya.

 

Untuk itu, PHRI Kota Bandung bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) mulai menggelar pelatihan kerja bidang perhotelan bagi para penyandang cacat (disable people).

 

Andre Hernowo, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat STPB menyatakan pada hari pertama peserta diberi pengetahuan umum tentang perhotelan.

 

Sebanyak 30 orang penyandang cacat dari Kota Bandung mengikuti pelatihan yang berlangsung pada 16-18 Juli 2012 di STPB ini.

 

Peserta mengikuti 5 materi utama yaitu bidang pengolahan makanan, pelayanan makanan dan minuman, operator telepon (front office), housekeeping dan general hotel operation.  (k60/sut)

 

 

 

Sumber