SwissCham Gelar Gala Dinner dan Donasi untuk Bencana Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

SEOUL: Panglima Militer Korea Utara Ri Yong-Ho telah dicopot dari semua jabatannya karena sakit, kata kantor berita resmi negara komunis itu Senin.

 

Satu pertemuan badan pengambilan keputusan partai berkuasa Partai Buruh Korea pada Minggu (15/07) memutuskan meringankan Ri Yong-Ho dari semua jabatannya. “Karena dia sakit” kata badan tersebut.

 

Jabatan-jabatan penting di Korea Utara, ditentukan antara lain oleh anggota presidium biro politik, anggota komite biro politik atau komite pusat Partai Buruh Korea, dan wakil ketua komisi militer pusat (Partai Buruh Korea)," kata

 

Ri, seorang tokoh sentral dalam rezim yang menjadi panglima militer pada 2009, mendampingi pemimpin baru Korea Utara Kim Jong-Un saat dia memberikan penghormatan kepada mendiang kakeknya, Kim Il-Sung pada hari peringatan kematiannya pada 1994.

 

Kim Jong-Un mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya Kim Jong-Il pada Desember. Beberapa analis percaya diktator muda itu bisa membawa negaranya dalam arah baru.

 

Akan tetapi, butir lain atas kegagalan peluncuran roketnya pada April sebagai bukti bahwa ia kemungkinan akan berlanjut dikucilkan oleh masyarakat internasional.

 

Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir selama beberapa dekade. Posisi resmi Pyongyang adalah senjata itu untuk membela diri terhadap ancaman nuklir Amerika Serikat.

 

Namun, Korea Utara prinsipnya bersedia untuk menghapus sistem persenjataannya berdasarkan kesepakatan perundingan internasional. (Antara/Bsi)

 

 

 

Sumber