Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

JELANG LEBARAN: Harga kebutuhan pokok merangkak naik

Recommended Posts

JAKARTA: Sekitar 4 hari lagi sudah memasuki puasa. Namun, harga-harga bahan kebutuhan pokok sudah merangkak naik. Bukan hal aneh, karena fenomena seperti itu terjadi rutin setiap tahun menjelang dan saat puasa serta lebaran.

 

Dari cara pandang pemerintah, hal paling penting ketersediaan pasokan --tidak terjadi kelangkaan-- sehingga tidak ada gejolak harga di pasar.

 

Faktor utama kenaikan harga yaitu supply (pasokan) lebih sedikit dibandingkan dengan permintaan (demand). Sebaliknya, ketika pasokan berlebih (surplus), maka harga cenderung turun.

 

Hukum ekonomi ini sepertinya tidak berlaku pada saat menjelang dan saat puasa serta lebaran. Pasokan cukup, tetapi harga-harga barang kebutuhan pokok terus bergerak naik.

 

Hal serupa juga terjadi pada daging dan telur ayam. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama dengan pengusaha unggas serta asosiasi menyatakan pasokan telur dan daging ayam menjelang dan pada saat puasa dan lebaran surplus. Namun, fakta di lapangan menunjukkan harga komoditas itu berangsur-angsur merangkak naik.

 

Data Kementan mencatat surplus daging dan telur ayam pada Juni-Agustus tahun ini.

 

Data Kementerian Pertanian menunjukkan produksi daging ayam broiler pada Juni 2012 sebanyak 106.809 ton, sedangkan telur sebanyak 168.836 ton. Kebutuhan telur pada Juni 2012 sebanyak 142.754 ton, sedangkan daging ayam 95.774 ton, sehingga terjadi surplus.

 

Produksi daging ayam pada Juli 2012 118.540 ton, sedangkan telur sebanyak 191.600 ton. Sementara itu, kebutuhan daging ayam pada bulan ini diperkirakan hanya 98.967 ton, sedangkan telur 147.513 ton.

 

Produksi daging ayam pada bulan depan diperkirakan 125.585 ton, sedangkan telur sebanyak 174.400 ton. Kebutuhan daging ayam pada bulan depan 102.159 ton, sedangkan telur sebanyak 152.271 ton.

 

Tanpa menaikkan harga, perusahaan dipastikan akan mendapatkan keuntungan lebih besar selama puasa dan ramadhan, karena volume penjualan meningkat.

 

Jika, mereka menaikkan harga, maka sudah dipastikan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar.

 

Namun, pihak produsen menyatakan mereka tidak menaikkan harga. Menurutnya, harga daging dan telur ayam tidak ditentukan oleh produsen, tetapi lebih ditentukan oleh pasar dengan adanya tindakan spekulasi.

 

Oleh karena itu, pihak yang paling diuntungkan dengan kenaikan harga menjelang puasa menurut para produsen telur dan daging ayam adalah pedagang di pasar.

 

Di pihak lain, pedagang menyatakan mereka menaikkan harga, karena harga di tingkat produsen juga mengalami kenaikan.(api)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...