Kemenkop Salurkan Bantuan Tunai Rp1,6 M untuk Korban Banjir Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Penulis buku mengeluhkan apresiasi yang diberikan pembaca mengingat mereka mengadili buku dengan seenaknya tanpa tahu arti isi scara mendalam, kata Mariska Lubis, seorang penulis buku.

 

"Banyak pembaca yang sekedar lewat membaca buku kemudian mencaci isinya tanpa mendalami makna, menulis buku tidak semudah pembaca yang tinggal beli dan mengomentari seenaknya," kata Mariska Lubis, seorang penulis di Jakarta, Sabtu.

 

Seusai menghadiri diskusi buku "Celoteh Linda" ia mengatakan bila pemerintah menggalakkan gemar membaca seharusnya mereka memperhatikan dan mengapresiasi para penulis agar menghasilkan karya yang lebih berkualitas bermanfaat.

 

Salah satu bentuk apresiasi pemerintah adalah pengawasan beredarnya buku bajakan dan menurunkan pajak buku.

 

Pembajakan memang bukan barang baru dalam industri kreatif seperti dunia penulisan buku.

 

"Hanya saja, banyak dari pembeli tidak mampu membeli buku asli terus membeli bajakan," kata Mariska.

 

Mahalnya buku menjadi alasan masyarakat lebih memilih membeli buku tidak resmi.

 

Banyaknya buku bajakan yang lebih laku karena harga buku yang mahal karena pajak dan kurangnya pengawasan pemerintah.

 

Pembajakan buku di Indonesia mempengaruhi keberadaan penulis di Indonesia untuk terus melahirkan ide-ide cemerlang melalui ide yang tertuang dalam kumpulan kertas yang diterbitkan.

 

"Akhirnya saya menilai bajak-membajak buku sebagai hal lumrah dan tidak perlu begitu dipersoalkan karena memang susah untuk diberantas," kata Mariska.

 

Di sisi lain, Mariska menilai positif lakunya bajakan merupakan minat besar masyarakat Indonesia membaca buku. Dengan tingginya minat baca berarti masyarakat terus belajar.

 

Menulis buku adalah proses kreatif menuangkan ide ke dalam buku dengan menggambarkan kata yang disusun dengan baik dan indah.

 

"Tidak selamanya menulis buku itu membutuhkan ide yang besar. Karena sebenarnya dari satu kata saja kita bisa mendeskripsikannya menjadi suatu tulisan yang bagus," kata Mariska.(ANTARA/api)

 

.

 

 

 

 

Sumber