Tak Hanya Ubah Logo, Ini Agenda Transformasi BRI ke Depan

[Lebay Pemilik Lapak 0]

NEW YORK - Harga minyak dunia kembali naik. Kenaikan tersebut disebabkan para pedagang  memiliki spekulasi bahwa pemerintah China bisa menerapkan sebuah stimulus untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mengalami pada akhir-akhir ini mengalami pelemahan.Seperti dikutip Businessnews.com, Sabtu (14/7/2012), harga minyak mentah light sweet untuk Agustus, naik USD1,02 menjadi USD87,10 per barel.

 

Sedangkan di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus masih tak bergerak di kisaran USD102,40 per barel.

 

Seperti diketahui, harga minyak telah jatuh di perdagangan Asia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi China walaupun China tercatat sebagai negara konsumen energi terbesar di dunia. Lambannya pertumbuhan perekonomian China dimulai sejak 2009 pada kuartal kedua.

 

"Meskipun China mengalami penurunan pertumbuhan perekonomian. Namun, pasar kemudian rebound di tengah memuncaknya spekulasi bahwa pemerintah China dapat melakukan tindakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi." ungkap Analis Sucden, Jack Pollard.

 

China memperkirakan dapat mencatat pertumbuhan ekonominya di kisaran 7,6 persen pada kuartal kedua tahun 2012, meskipun China sempat menyentuh pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,6 persen ditengah krisis keuangan global sejak awal tahun 2009.

 

"Setelah data China yang menyebutkan indikator terhadap tingkat stimulus sebelum krisis, harga minyak dan logam membaik, dan diharapkan pemerintah China dapat menerapkan tindakan kebijakan lebih lanjut," pungkasnya. (git) (rhs)

 

 

 

Sumber