Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bogor berinisial AS yang ditangkap terkait dugaan menerima suap oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat malam (13/07), diboyong ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat guna menjalani pemeriksaan.

 

Setelah sebelumnya AS bersama satu orang suruhan dari PT GEA, E yang sama-sama ditangkap KPK, singgah di Gedung Bundar atau Gedung Jaksa Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Jakarta untuk membuat berita serah terima dari KPK ke kejaksaan.

 

Kedua orang itu yang menggunakan kendaraan tahanan KPK pelat nomor B 7773 QK meninggalkan Gedung Bundar sekitar pukul 22.30 WIB.

 

Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jabar, Jaya Kesuma, menyatakan untuk sementara pemeriksaan terhadap kedua orang itu dilakukan di Kejati Jabar."Malam ini langsung kita bawa ke Kejati Jabar," katanya.

 

Kemudian, ia menambahkan pada Sabtu (14/7) sekitar pukul 09.00 WIB, akan ditentukan status kedua orang tersebut. “Besok pukul 09.00 WIB, akan ditentukan statusnya," katanya.

 

Sementara itu ketika ditanyakan alasan serah terima kedua orang itu dari KPK ke Kejagung, ia menjelaskan hal itu merupakan bentuk kerjasama atau optimalisasi kinerja antara KPK dengan Kejaksaan.

 

"Sedangkan dasar diperiksa di Kejati Jabar, karena yang bersangkutan ditangkap masuk wilayah Bogor," katanya.

 

Dia menambahkan, posisi keduanya itu merupakan pemberi dan penerima suap. Sebelumnya sejumlah media online, memberitakan penangkapan terhadap tersangka tersebut di kawasan Perumahan Kota Legenda Cibubur pada pukul 10.25 WIB.

 

Uang sebesar Rp300 juta yang diduga hasil suap berhasil disita KPK. Pihak-pihak yang berhasil ditangkap KPK kali ini ada tiga orang.

 

Mereka adalah AS (Kepala KPP Pratama Bogor, pihak yang diduga penerima suap), E (orang suruhan dari PT GEA, pihak yang diduga penyuap) dan sang sopir E.  (Antara/Bsi)

 

 

 

Sumber