KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA — Produksi baja nasional di semester I/2012 akan mencapai 3 juta ton sehingga sampai akhir tahun produksi ditargetkan sekira 6,5 juta ton.Direktur Eksekutif The Indonesian Iron and Steel Industry Associations (IISIA), Edward Pinem, mengatakan produksi pada tahun ini terhambat oleh kurangnya pasokan bahan baku besi tua (scrap).

 

Seperti diketahui, ribuan kontainer berisi bahan baku besi tua (scrap) memang masih ditahan di sejumlah pelabuhan, yakni Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan Pelabuhan Belawan Medan karena diduga mengandung limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

 

Dia menambahkan, sejak Januari 2012 hingga saat ini, masih ada sekira tujuh ribu kontainer yang ditahan. Menurutnya, satu kontainer berisi 20 ton scrap.

 

“Setelah kemarin kita ketemu dengan pihak pemerintah, mungkin nanti berikutnya proses importasi itu sudah mempunyai kepastian hukum yang lebih mudah sehingga importasi scrap itu mereka berani karena sungguh berat bebannya menanggung di pelabuhan karena barangnya tertahan,” kata Edward, Jumat (13/7/2012)

 

Edward memperkirakan, produksi baja di semester II/2012 juga akan mengalami penurunan hingga 30 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

 

Dia menambahkan, pihaknya belum mengetahui berapa banyak perusahaan baja yang akan mengimpor scrap lagi setelah ada masalah penahanan tersebut. Apabila mengimpor bahan baku, ditambahkannya, kemungkinannya dia akan memilih billet karena tidak terlalu bermasalah dibandingkan scrap.

 

"Namun harga billet lebih mahal dibandingkan scrap. Produksi turun banyak di semester II, karena enam bulan pertama ini kita enggak melakukan apa-apa hanya ribut saja dengan pemerintah,” tandasnya. (gna)

(Sandra Karina/Koran SI/rhs)

 

 

 

Sumber