Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ASTRA AGRO LESTARI Jajaki Pengembangan Industri Hilir CPO Di Kaltim

Recommended Posts

BALIKPAPAN-- PT Astra Agro Lestari Tbk menjajaki pengembangan industri hilir kelapa sawit di Kalimantan Timur melalui pembangunan pabrik pengolahan produk turunan crude palm oil (CPO) guna meningkatkan nilai tambah komoditas.

 

Pabrik tersebut diperkirakan memerlukan lahan sekitar 15-20 hektare yang lokasinya berada dekat dengan pelabuhan laut yang cukup dalam, agar kapal berukuran besar bisa langsung bersandar.

 

Balikpapan menjadi salah satu daerah yang potensial untuk dijadikan lokasi pabrik selain Maloy yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical.

 

Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Widya Wiryawan mengatakan pihaknya fokus pada pencarian lahan definitif yang akan menjadi lokasi pembangunan pabrik tersebut.

 

“Yang penting arealnya dekat dengan pelabuhan yang cukup dalam sehingga kapal besar bisa langsung bersandar. Kapal [besar] ini penting karena kalau menggunakan kapal berukuran kecil menjadi tidak efisien,” ujarnya, seusai pembukaan acara Jelajahi Dunia Astra, Jumat (13/7/2012).

 

Dia mengatakan lokasi yang berjauhan dengan pelabuhan akan menambah biaya transportasi yang cukup mahal. Namun, Widya belum bisa memperkirakan berapa nilai investasi yang diperlukan untuk membangun pabrik tersebut. Nantinya, investasi akan disesuaikan dengan luasan lahan dan kapasitas produksi pabrik yang akan dibangun tersebut.

 

Menurut Widya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menerangkan adanya potensi lokasi pelabuhan dengan kedalaman yang cukup untuk disandari kapal besar. Sepanjang lokasi tersebut cukup strategis bisa saja nantinya pabrik akan dibangun di Balikpapan.

 

Balikpapan menjadi salah satu pilihan lokasi pabrik karena memiliki kelengkapan fasilitas seperti listrik. Tentunya, pabrik akan memerlukan kebutuhan listrik yang cukup untuk mengolah turunan CPO tersebut.

 

Pembangunan fasilitas itu diproyeksikan menjadi pabrik pengolah industri hilir pada hasil produksi perkebunan kelapa sawit milik Astra Agro Lestari di seluruh Kalimantan yang luasannya mencapai 70.000 ha.

 

Volume produksi CPO Astra Agro Lestari dari kebun milik perusahaan di Kalimantan mencapai 400.000 ton. Kontribusi seluruh wilayah Kalimantan terhadap pendapatan perseroan mencapai 35% dan diprediksikan terus meningkat.

 

“Bisa saja nanti kontribusi Kalimantan ini melebihi Sumatra yang selama ini masih memberikan kontribusi terbesar,” tegasnya.

 

Ada tiga pabrik CPO di Kaltim yang sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan rampung tahun ini.

 

“Pabrik di Tanah Grogot diperkirakan terealisasi pada Agustus- September tahun ini. Untuk di Sangatta kira-kira sudah 50%,” tambah Direktur Astra Agro Lestari Joko Supriyono.

 

Secara total pabrik CPO  Astra Agro Lestari mencapai 22 unit yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengolah hasil perkebunan dari 266.000 hektar kelapa sawit.

 

Mengenai rencana perluasan areal kebun sawit, imbuh Widya, hal ini dilakukan secara berhati – hati sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dia mengatakan akan bekerja mengikuti peraturan dan lingkungan yang ada.

 

Untuk investasi pembangunan pabrik di Maloy, Widya mengungkapkan sudah lama mendengar tentang lokasi tersebut. Namun, dia masih menunggu kelengkapan infrastruktur di Maloy untuk mempermudah proses transportasi.

 

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Rusmadi sebelumnya menuturkan pembangunan kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Maloy yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ditargetkan dapat berjalan pada 2014.

 

“Memang ini baru mulai [persiapan pembangunan] dan terus kami koordinasikan,” ujarnya.

 

Pada 2012 dan tahun berikutnya, Bappeda Kaltim meningkatkan koordinasi dengan semua kementerian terkait untuk menyiapkan infrastruktur Maloy. Pembebasan lahan di Maloy ditargetkan rampung tahun ini dan pembangunan fisik sisi darat pelabuhan Maloy juga telah dimulai.

 

Kementerian Pekerjaan Umum tengah menyelesaikan jalan akses 17 kilometer dengan dana APBN sebesar Rp258 miliar. Adapun salah satu rencana kegiatan 2013 yakni Kementerian Perindustrian diharapkan membangun tangki timbun senilai Rp140 miliar yang studi kelayakannya disusun pada tahun ini. (bas)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...