Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HATTA RAJASA: Bank Dunia sepakati skema baru pinjaman

Recommended Posts

JAKARTA: Bank Dunia akan membantu percepatan pembangunan Indonesia dengan skema pembiayaan infrastruktur terbaru di luar Perjanjian Penerusan Pinjaman.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku pemerintah dan Bank Dunia menyepakati kerja sama pembiayaan infrastruktur yang lebih efektif dari Perjanjian Penerusan Pinjaman atau Subsidiary Loan Agreement (SLA) yang selama ini dimanfaatkan.

 

Skema baru, katanya, yakni pembiayaan kombinasi dari Bank Dunia dan bank lain yang dipaket bersama penjaminan untuk dikerjakan oleh pihak swasta.

 

“Kami sepakati skema baru untuk mengembangkan infrastruktur. World Bank combine dana misalnya 20%-30% dan di-leverage dengan bank lain, diberi jaminan dan di-package untuk dikerjakan swasta,” jelasnya.

 

Nantinya, ujar Hatta, perkembangan infrastruktur akan semakin meningkat dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi di tengah resesi global.

 

Dalam kesempatan yang sama, Bank Dunia mengimbau pemerintah untuk memperbaiki kualitas pengeluaran anggaran sebagai upaya menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

 

Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah harus mengalokasikan belanja negara untuk hal yang produktif jika tidak ingin terseret ‘awan mendung’ Benua Biru.

 

“Tantangannya bukan masalah dari sisi kebijakan makro meminimalkan dampak krisis, tapi memperbaiki kualitas pengeluaran pemerintah,” ujar Sri Mulyani.

 

Selain itu, katanya, pemerintah perlu lebih memfokuskan diri terhadap berbagai program perlindungan sosial dan mencari solusi lebih efektif untuk mengentaskan kemiskinan.

 

“Harus difokuskan sehingga tidak pindah ke program yang sifatnya general [umum] dan tidak langsung dinikmati masyarakat miskin,” ucapnya.

 

Hal terakhir, lanjutnya, penciptaan lapangan kerja menjadi solusi lain meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan merata.

 

Menurut dia, pemerintah harus menyiapkan sejumlah paket kebijakan untuk memperkuat daya tahan ekonomi dalam jangka panjang. Pasalnya, gejolak krisis global diperkirakan berlangsung cukup lama.

 

“Daya tahan harus tetap dijaga, karena ini bukan lari sprint tapi lari marathon. Kalau bicara long term kita bicara quality dan equality,” ucapnya. (faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...