Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PELABUHAN TANJUNG PRIOK: Tarif kargo impor lamban dibenahi

Recommended Posts

Pembenahan lamban, importir kargo LCL mengaku tekor Rp.800 M

 

JAKARTA: Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GiINSI) menyesalkan lambannya pembenahan tarif pelayanan kargo impor berstatus less than container load (LCL) yang dikeluarkan melalui fasilitas gudang atau container freight station (CFS) lini 2 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

 

Asosiasi itu juga mencatat akibat inefisiensi penanganan logistik di lini 2 tersebut, pemilik barang impor terbebani biaya tambahan Rp800 miliar hingga Rp1 triliun selama 6 bulan pertama tahun ini untuk rabat ke forwarder asing/multi nasional di luar negeri.

 

Sekjen Badan Pengurus Pusat GINSI Achmad Ridwan Tento mengatakan biaya penanganan kargo impor LCL melalui Priok sangat mahal karena forwarder konsolidator mitra pergudangan di pelabuhan itu masih mengenakan duplikasi tarif yang tidak jelas komponennya

 

Termasuk mengenakan surcharges dengan alasan rabat (pengembalian) ke luar negeri rata-rata US$100/kubik/ton.

 

Rabat yang dibebankan kepada pemilik barang LCL tersebut, kata dia,di tagihkan oleh perusahaan forwarder konsolidator mitra gudang di Pelabuhan Priok kepada pemilik barang impor untuk diberikan kepada pemberi order/forwarder asing mitra kerjanya di luar negeri.

 

Menurut Ridwan, pemain forwarder konsolidator di Pelabuhan Tanjung Priok jumlahnya tidak banyak, tetapi pada prakteknya mereka menguasai penanganan barang LCL impor melalui pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

 

"Untuk itu kami mendesak Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelindo II selaku pemilik fasilitas pergudangan di kawasan lini 2 yang melayani kegiatan LCL kargo melakukan penertiban sekaligus mengawasi mitra konsolidator forwarder dengan memberlakukan single billing," ujarnya, Kamis (12/7/2012).

 

Data Pelindo II menyebutkan arus barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok selama semester I/2012 mencapai 29.810.366 ton atau naik 56,7% dibanding pencapaian periode yang sama tahun lalu 19.016.598 ton.

 

Arus barang selama enam bulan pertama 2012 itu berasal dari  impor sebanyak 10.316.531 ton, ekspor 3.528.639 Ton, dan kargo antarpulau (domestik) 15.965.196 ton. (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...