Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Pelaksanaan pemungutan suara dalam tahapan Pilkada DKI Jakarta dinilai sesuatu yang dipaksakan, karena masih adanya ketidakberesan yang terjadi di lapangan.

 

Menurut Calon Gubernur Alex Noerdin, dengan infratruktur yang lebih baik, medan yang tidak terlalu sulit, serta dana yang tidak sedikit, seharusnya tidak boleh muncul kekisruhan seperti ini, di mana masih ditemukan adanya warga yang belum terdaftar, belum menerima undangan, sehingga kehilangan hak pilihnya.

 

Ia mengaku telah banyak mendapat laporan bahwa masyarakat Jakarta belum terfasilitasi hak pilihnya karena belum beresnya proses persiapan. Alex mengatakan bahwa kondisi ini terjadi merata di seluruh wilayah Jakarta.

 

"Pilkada DKI merupakan barometer RI. Kalau yang ibu kota saja jelek, bagaimana dengan yang lain," ucap Alex yang mengusung program 3 Tahun Bisa, di Jakarta, Rabu (11/7).

 

Ia menyampaikan kekecewaannya melihat persiapan pelaksanaan pilkada tahun ini. Lima tahun lalu, sampainya, kita sudah mengetahui bahwa akan diselenggarakan pemilihan gubernur 2012 ini. Oleh sebab itu, sambungnya, seharusnya tidak boleh ada lagi kejadian warga yang belum mendapatkan surat undangan.

 

Hal tersebut dikuatkan oleh Nono Sampono yang menuturkan bahwa  di wilayah tempat tinggalnya terdapat 27 warga yang belum mendapatkan surat undangan. Setelah diminta langsung kepada petugas, akhirnya dapat diurus.  "Kejadian seperti ini bukan hanya di sini, di tempat lain juga terjadi.

 

Orang yang diberikan tanggung jawab, Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara, digaji oleh orang, tapi ngga beres kerjanya, " papar Nono. (msb)

 

Ia menilai bahwa masalah pemilu dengan kekisruhan DPT  yang terjadi, ibarat sebuah pertandingan yang belum siap, tapi tetap dipaksa bertanding. Intinya adalah, sambungnya, persoalan masih ada tetapi dipaksa untuk dilaksanakan.(msb)

 

 

 

Sumber