PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Mari Elka Pangestu mengharapkan diaspora Indonesia berperan dalam mensosialisasikan kuliner dan restoran Indonesia di luar negeri.

 

"Kuliner punya peran yang penting untuk meningkatkan promosi dan identitas Indonesia di luar negeri, sehingga bisa berdampak positif bagi pariwisata RI," ujarnya, Rabu (11/7/2012).

 

Dari segi pengeluaran, diperkirakan 16%-19% pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) adalah untuk wisata kuliner.

 

Pengeluaran wisatawan lainnya sekitar 20% untuk belanja termasuk oleh-oleh makanan olahan dan suvenir. Oleh karenaa itu, wisata belanja dan kuliner akan menjadi salah satu fokus wisata minat khusus yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf. 

 

“Kuliner Indonesia potensinya luar biasa. Mulai dari ragam, citarasa, hingga penyajiannya. Sudah saatnya kuliner kita go internasional. Melalui Congress of Indonesian Diaspora (CID) , kita ingin menyemangati agar makin banyak restoran Indonesia yang beroperasi di berbagai belahan dunia," ujarnya.

 

Congress of Indonesian Diaspora (CID) pertama berlangsung di Los Angelos, Amerika Serikat, pada 7-8 Juli 2012 dipelopori Kemenlu RI dan Dubes RI di AS, Dino Patti Djalal.

 

Mari menambahkan kuliner menjadi sarana yang efektif untuk diplomasi kuliner sekaligus mempromosikan negara kita seperti yang dilakukan pemerintah Thailand.

 

Dalam CID, kata Mari, juga menghadirkan Diaspora Indonesia yang bergerak di bidang restoran, yaitu Yono Purnomo , pemilik Restoran Indonesia Yono’s di New York. Ada juga  Mochammad Sjachrani, pemilik  Bandung Restaurant di Wisconsin. (msb)

 

 

 

Sumber