Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

WAPRES: Poyek Air Minum Aetra Rp520 miliar jadi contoh suskes pola KPS

Recommended Posts

TANGERANG: Wakil Presiden Boediono mengungkapkan proyek air minum senilai Rp520 miliar yang digarap PT Aetra Air Tangerang dapat menjadi contoh keberhasilan proyek kemitraan pemerintah swasta (KPS) bagi daerah lain.

 

"Saya bangga meresmikan KPS pertama air minum ini, karena akan berdampak luas dan menjadi contoh untuk daerah lainnya," ujar Boediono saat meresmikan instalasi air minum PT Aetra Air Tangerang  hari ini, Rabu (11/7/2012).

 

Proyek air minum ini digarap Aetra yang sahamnya dipegang Acuatico Group, bersama Pemkab Tangerang. Air minum Aetra ini mempunyai kapasitas 900 liter per detik dan mampu melayani lima kecamatan sebanyak 72.000 sambungan.

 

Proyek air minum Tangerang ini juga merupakan KPS pertama yang beroperasi dari proyek yang ditawarkan pada Infrastructure Summit 2006.

 

Boediono mengatakan proyek air minum menjadi prioritas utama dari seluruh proyek infrastruktur yang digarap secara kemitraan lainya, seperti jalan tol, atau listrik. Sebab, lanjut Wapres, air merupakan kebutuhan sangat mendasar bagi manusia.

 

"Ini merupakan kebutuhan sangat mendasar. Kalau suruh milih air dan listrik, air dulu yang harus diprioritaskan," katanya.

 

Boediono meminta pihak yang terlibat dalam proyek air minum, baik investor maupun pemda,  tidak main-main dan serius menghormati kontrak yang sudah ditandatangani. Sebab Indonesia masih membutuhkan percepatan penyediaan air minum dan air bersih untuk mengejar target MDGs. 

 

Sesuai target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), Indonesia menetapkan bisa melayani 68% penduduk kebutuhan air minum pada 2015, namun hingga kini cakupannya baru 53%.

 

Boediono mengungkapkan kunci keberhasilan proyek kemitraan ini adalah koordinasi yang intensif antara pemerintah pusat, pemda, dan investor. Semua instansi juga harus punya niat serius sehingga proyek infrastruktur yang digarap melalui pola kerjasama itu lebih produktif dan efisien.

 

"Investasi KPS yang cepat, efisien dan produktif harus diwujudkan secara bersama," jelasnya.

 

Principal Acuatico Group Rosan P Roeslani mengatakan dari 72.000 kapasitas terpasang, saat ini sudah ada 16.000 pelanggan rumah tangga terlayani, dan 51 pelanggan industri.

 

Tarif air minum menggunakan subsidi silang. Tarif rumah tangga dipatok rata-rata Rp4.500 per meter kubik, dan tarif industri Rp11.000 per meter kubik. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...