PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus hambalang sehingga belum ada gelar perkara sampai hari ini(10/7). Hal ini diungkapkan oleh Pimpinan KPK, Busyro Muqoddas bahwa KPK belum menentukan siapa tersangka dalam kasus yang diperkirakan senilai Rp 2,5 triliun.

 

"Semua nama-nama yang diperiksa, kami dalami keterangannya. Prinsip KUHAP, penyelidikan dan penyidikan bahkan juga penuntutan nanti itu sampai kepada menjangkau atau mengejar siapapun juga yang teraliri uang proyek itu yang diduga korupsi," ujarnya

 

Busyro menambahkan bahwa KPK memasuki kasus ini secara komprehensif. Baik pengadaan tanah, menyangkut dengan BPN, apakah terkiat penggelontoran dana yang 2,4 triliun atau tidak maupun pengadaan konstruksi dab lainnya.

 

Menariknya KPK menemukan adanya penggelembungan dana secara cepat dan jumlahnyanya sepaktakuler. Namun KPK masih harus terus menggali informasi itu.

 

"Kami taat pada prinsip, prinsip itu harus akurat dan validitas bukti-bukti materiilnya. Konsekuensinya memang lama. Bukan karena KPK tidak boleh SP3, tapi karena kami menjaga independensi dan profesionalistas dan itu adalah trade mark KPK," paparnya.

 

KPK juga tidak menutup kemungkinan bahwa adanya aliran dana ke orang partai. Seperti diketahui, sudah dua kali Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum diperiksa oleh KPK.

 

Sampai saat ini KPK terus mencari bukti-bukti khususnya pembuktian materiil. Busyro berjanji akan mengumumkan secara transparan bila sudah ditemukan tersangka dalam kasus hambalang ini. (faa)

 

 

 

 

Sumber