Pulpen Metal 021RB Premium Custom Logo untuk Branding Perusahaan

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKART: PT Kimia Farma Tbk telah menyiapkan hasil studi kelayakan (feasibility study) terkait rencana pengembangan bisnis yang diminta oleh DPR.

 

Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosan mengatakan pihaknya telah siap dan sedang menunggu panggilan dari DPR untuk kembali membahas rencana penerbitan saham baru (rights issue) perseroan.

 

“Mereka [DPR] meminta kami menyerahkan studi kelayakan pengembangan bisnis kami, itu sudah ada, tinggal tunggu panggilan mereka saja. Kalau pelaksanaan rights issue, tergantung persetujuan DPR, tapi kami harap bisa secepatnya,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (10/7).

 

Seperti diketahui, perseroan berencana menerbitkan maksimal 20% saham baru. Dari aksi korporasinya, perseroan memperkirakan bisa memeroleh dana sekitar Rp700 miliar—Rp900 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan perseroan dan anak usaha perseroan.

 

Sebelumnya  Wakil Ketua Komisi VI DPR Erik Satrya Wardhana mengimbau agar BUMN farmasi itu dapat melampirkan hasil studi kelayakan dan memperbaiki alokasi penggunaan dana rights issue.

 

“Ada beberapa hal yang janggal dalam usulan penggunaan dananya. Bagaimana kami memberi persetujuan kalau kami hanya diberikan angka tanpa ada feasibility study-nya. Masa renovasi pabrik saja sampai setengah triliun. Kami minta mereka melakukan perbaikan dulu,” tuturnya.

 

Pada perdagangan hari ini, harga saham emiten berkode KAEF ditutup melemah 3,77% ke level Rp510, dan menjadikannya berkapitalisasi pasar sebesar Rp2,83 triliun. (faa)

 

 

 

 

Sumber