Pulpen Metal 021RB Premium Custom Logo untuk Branding Perusahaan

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Kondisi perekonomian global yang belum menunjkkan adanya perkemabangan berarti membuat investor tetap mempercayakan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai aset safe haven. Hal ini, turut berimbas pada pergerakan rupiah yang kembali melemah.Bloomberg mencatat rupiah melemah 32 poin atau 0,34 persen, dan diperdagangkan dengan kurs tengah Rp9.442 per USD, dengan kisaran perdagangan harian di kisaran Rp9.409-Rp9.468 per USD. Sementara Bank Indonesia mencatat rupiah bergerak stagnan di Rp9.443 per USD, dari Rp9.438 per USD, dengan kisaran perdagangan Rp9.396-Rp9.490 per USD.

 

Head of Research Treasury Division BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengungkapkan lelang lima seri Sukuk, yang mencakup satu seri SPN-S dan empat seri PBS memunculkan ekspektasi masuknya aliran dana asing ke ekonomi domestik hingga mensinyalkan tersupport-nya valuta Garuda.

 

"Walau, wait & see partisipan pasar atas RDG BI pada 12 Juli mendatang membuka peluang terbatasinya pergerakan rupiah," ungkap dia dalam risetnya, Selasa (10/7/2012).

 

Sementara analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengungkapkan sentimen negatif kembali mencuat dan menekan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. "Rupiah pun melemah menuju kisaran antara Rp9.450 hingga Rp9.460 per USD, jelas dia.

 

Menurutnya, investor masih mengamati keputusan Indonesia untuk membantu IMF. Pemerintah Indonesia setuju untuk memberikan pinjaman kemungkinan sampai senilai USD1 miliar kepada IMF sebagai kontribusi untuk memperkuat permodalan IMF guna membantu negara-negara UE yang saat ini membutuhkan pinjaman.

 

Pembelian surat utang ini tidak dianggarkan dalam APBN-P 2012, sehingga hanya bisa menggunakan cadangan devisa yang pengelolaannya merupakan otoritas Bank Indonesia. "Pinjaman tersebut membuat topangan terhadap IDR berkurang karena posisi cadangan devisa yang saat ini turun menjadi USD106,6 miliar," tukas dia. (mrt)

 

 

 

Sumber