Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KILANG MINYAK: Pertamina akan relokasi kilang Balongan

Recommended Posts

JAKARTA—Pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) hampir dipastikan akan merelokasi rencana pembangunan kilang dari Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ke Kalimantan.

 

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan selain memikirkan sederetan insentif yang diminta Kuwait Petroleum Corporation, pemerintah juga harus memikirkan kejelasan lahan.

 

“Ada satu hal yang dipikirkan, kilang ini lahannya harus jelas. Kalau lahan di Balongan kelihatannya perlu banyak effort karena harus dilakukan pengerukan dan sebagainya. Terus terang kami bersama Pertamina sedang mencari tempat lain yang lebih pas, mungkin Kalimantan. Kalau di Jawa Timur agak berat,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara “Diskusi Panel Peluang Bisnis Hulu Migas di Indonesia”, hari ini.

 

Evita mengatakan selain karena tingginya harga tanah di Balongan, relokasi dilakukan juga untuk memanfaatkan lahan milik Pertamina yang sudah ada. Meski demikian, pemerintah belum benar-benar memutuskan lokasi relokasi ini.

 

“Mungkin Kalimantan, sekitar Bontang. Kita cari lahan yang sudah tersedia,” ujarnya.

 

Sedangkan untuk rencana kilang di Tuban yang digarap bersama Saudi Aramco Asia Company Limited, pemerintah dan Pertamina juga akan merelokasinya. Selain karena mahalnya harga tanah, luas lahannya juga tidak cukup.

 

“Kalau Tuban, lahannya ada tapi sepertinya kurang. Tapi saya belum bisa bicara sekarang. Kelihatannya ngga bisa di Jawa karena Jawa bukan hanya mahal, tapi kelihatannya kurang karena kami kan ingin membangunnya itu tidak hanya kilang, tapi juga petrokimia supaya ada sedikit marginnya,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Pertamina menyatakan akibat ulah spekulan lahan, harga tanah di Tuban mau pun Balongan menjadi tidak rasional karena naik hingga berkali-lipat. Berdasarkan informasi, lokasi yang diperkirakan akan dibangun kilang harga tanahnya naik dari Rp65.000 per meter persegi menjadi Rp3,6 juta per meter persegi.

 

Ada pun kapasitas produksi BBM dari kilang yang dioperasikan Pertamina saat ini mencapai 40,6 juta kiloliter dengan perkiraan konsumsi tahun ini mencapai 57,1 juta kiloliter.

 

Sementara pada 2018, konsumsi BBM nasional diproyeksikan mencapai 72,2 juta kiloliter sehingga diperlukan penambahan kilang-kilang baru. Ada pun dua kilang baru direncanakan berkapasitas masing-masing 300.000 barel per hari dan ditargetkan beroperasi pada 2018.  

 

“Sementara ini kami tetap minta [Pertamina] harus selesai 2018,” ujar Evita.(api)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...