Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mencatat realisasi produksi minyak per semester I/2012 sebesar 877.077 barel per hari (bph) atau 94% dari target APBN-P 2012 sebesar 930.000 bph. 

 

Wakil Kepala BP Migas Hardiono mengatakan sudah ada beberapa proyek yang onstream pada semester I/2012 dan ada beberapa proyek yang akan onstream pada semester II/2012. 

 

Meski demikian, angka produksi itu tetap masih di bawah target APBN-P 2012 sebesar 930.000 bph. Menurut Hardiono, BP Migas mengejar target produksi dalam kisaran yakni 890.000—930.000 bph. 

 

“Memang kita targetnya range 890.000—930.000 bph. Pada semester II akan ada sekitar 22.000 bph untuk mengejar angka 890.000 bph,” ujarnya hari ini, Senin (9/7/2012). 

 

Berdasarkan data BP Migas, pada Juli ini beberapa proyek yang ditargetkan berproduksi adalah KE-388 & KE-54 Platform milik PHE WMO sebesar 1.500 bph, Bawal Subsea milik ConocoPhillips Indonesia sebesar 60 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), serta Sumur South Bungoh-1 milik JOB PPEJ sebesar 0,3 MMSCFD. 

 

Khusus untuk proyek WMO, Presiden Direktur PHE Salis S. Aprilian mengatakan sampai akhir tahun ini, pihaknya memperkirakan produksi rata-rata PHE WMO adalah sekitar 15.500 bph dan 141.7 MMSCFD. 

 

Selanjutnya pada Agustus, proyek-proyek yang ditargetkan berproduksi adalah Sumur Vita Laras A-01 milik CNOOC sebesar 386 bph, Sumur Karang Luhur-1 milik Pertamina EP sebesar 225 bph dan 2,5 MMSCFD, Sumur Tasim-4 milik Pertamina EP sebesar 1.100 bph, serta Panen Utara-1 milik Petrochina Jabung sebesar 500 bph dan 0,7 MMSCFD. 

 

Pada September, proyek-proyek yang ditargetkan beroperasi adalah Peciko 7C Extension milik Total E&P Indonesie sebesar 41 MMSCFD, KF Gas Booster Compressor milik Star Energy Kakap Ltd sebesar 3,3 MMSCFD, Melibur milik Kondur Petroleum sebesar 0,3 MMSCFD, Pondok Berkah-1ST milik Pertamina EP sebesar 194 bph dan 2,6 MMSCFD, Air Hitam milik JOB PGSIL sebesar 85 bph, West Seno Phase 1 milik Chevron Makassar sebesar 714 bph, serta Rindu Area 6 (Duri) milik Chevron Pacific Indonesia sebesar 874 bph.                      

 

Selanjutnya pada Oktober, yang ditargetkan beroperasi adalah proyek Bayan A milik MKI sebesar 110 bph dan 6,1 MMSCFD, Sumur Hari-2 milik ConocoPhillips South Jambi sebesar 12 bph dan 0,6 MMSCFD, Sumur Lamaru-1 milik VICO Indonesia sebesar 0,8 MMSCFD, Sumur Tiung Biru-1ST milik Pertamina EP sebesar 52 bph, Kenali Asam milik Pertamina EP sebesar 190 bph, WB-SB Non Asso Gas milik Petrochina Jabung sebesar 1.000 bph dan 20 MMSCFD, serta NCJ-B1 milik Pertamina EP sebesar 1,5 MMSCFD. 

 

Lalu pada November, proyek Kampung Baru milik EPIC Sengkang sebesar 4,5 MMSCFD dan proyek Budi milik Tately NV sebesar 80 bph, ditargetkan berproduksi. 

 

Terakhir pada Desember, proyek-proyek yang ditargetkan berproduksi adalah Seng Gas Plant Phase 2 milik Kalila Bentu Ltd sebesar 30 MMSCFD, Sisi Nubi 2A Extension milik Total E&P Indonesie sebesar 10 MMSCFD, Tempino (EOR) milik Pertamina EP sebesar 482 bph, serta Duri Area B Rindu milik Chevron Pacific Indonesia sebesar 14 bph. (sut)

 

 

 

Sumber