Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Bank Indonesia menilai peran bank perkreditan rakyat  untuk perluasan akses layanan perbankan ke usaha mikro kecil menengah  masih rendah sehingga perlu ada bank besar yang siap menjadi pengayom.

 

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas menilai bank perkreditan rakyat (BPR) seharusnya menjadi ujung tombak pelayanan perbankan terhadap usaha kecil, mikro, dan menengah  (UMKM). Namun, lanjutnya, sebanyak 60% dari 51,3 juta unit UMKM belum terhubung dengan layanan perbankan.

 

 

Dia memaparkan porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan hanya 21,5%, sangat rendah dibandingkan dengan potensi pasarnya sendiri. "Data ini membuktikan bukan hanya bank umum tetapi juga BPR tidak mampu menjangkau pasar UMKM di daerah," ujar Ronald pada penandatanganan nota kesepakatan sistem tranfer kredit elektronik APEX BPR, Senin, (9/7)

 

 

 

Menurutnya, perlu adanya bank pengayom seperti program Apex yang sekarang dikembangkan di Indonesia. Melalui format kerja sama seperti itu bank umum dan BPR dapat saling mendukung.

 

Ronald membenarkan saat ini baru bank pembangunan daerah yang aktif mengembangkan kerjasam APEX BPR.  "Itu pun jumlah masih terbatas, sedangkan bank umum baru satu yang tertarik.

Apex ini terbuka untuk semua bank umum menjalin kerja sama dengan BPR karena selain memperluas jaringan juga untuk menambah pendapatan entitas bersangkutan."

 

Apalagi jika dikaitkan dengan penyediaan fasilitas atau akses sistem pembayaran serta kemampuan managerial dan permodalan. "Temuan di lapangan masih menunjukkan banyaknya kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi. Selain itu, ditemukan pengelolaan dana untuk kegiatan transfer yang kurang efisien oleh BPR."

 

 

Dia menjelaskan selama ini BPR harus menempatkan giro beberapa bank umum dan pembuatan virtual account untuk nasabahnya.  Artinya, kata dia, lembaga keuangan tersebut perlu penyelenggara kliring untuk mengoptimalkan jasa pembayaran.(mmh)

 

 

 

 

Sumber