Video: Demi Industri Baterai Listrik, Penambang Nikel Genjot Produksi

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: AP)

 

 

 

JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengaku telah membayar klaim sebesar Rp14,5 triliun. Angka ini merupakan 59,8 persen dari pendapatan premi yang mencapai Rp24,3 triliun.Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim, mengatakan pendapatan industri asuransi jiwa tercatat mendekati level 40 persen. Menurutnya, pendapatan ini masih didukung oleh pendapatan premi.

 

"Total klaim yang dibayar melebihi separuh dari peraihan premi di periode yang sama," ungkap dia saat Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa kuartal I-2012, Jakarta, Senin (9/7/2012).

 

Berdasarkan data kinerja bisnis kuartal I-2012 yang terkumpul dari 44 perusahaan anggota AAJI, total pendapatan asuransi jiwa nasional kuartal I-2012 mencapai Rp33,1 triliun meningkat 37,1 persen dari posisi kuartal I-2011 sebesar Rp24,1 triliun.

 

Adapun dari pendapatan tersebut, porsi pendapatan premi masih menjadi yang terbesar yakni Rp24,3 triliun meningkat 14,8 persen dari Rp21,1 triliun. Sisanya disumbang oleh hasil investasi kuartal I-2012 Rp8,3 triliun, klaim reasuransi Rp337,1 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp151,1 miliar.

 

Fungsi proteksi dari industri asuransi juga berjalan baik, jika merujuk pada data klaim yang dibayar perusahaan asuransi jiwa. Sepanjang kuartal satu, total klaim yang yang dibayar sebesar Rp14,5 triliun.

 

Adapun klaim pada kuartal I-2012, meliputi, polis berakhir masa kontrak berjumlah Rp1,9 triliun, klaim meninggal dunia sebesar Rp1,1 triliun, polis yang ditebus bernilai Rp10,1 triliun, dan lain-lain sebesar Rp1,4 triliun.

 

Hendrisman mengatakan, total tertanggung pada Kuartal I-2012 mengalami kenaikan 15,1 persen atau sejumlah 52,71 juta orang. (mrt)

 

 

 

Sumber