Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Musim Kemarau, Pertamina Akui Sulit Distribusikan BBM

Recommended Posts

JAKARTA - PT Pertamina (persero) mengaku mengalami kendala dalam pendistribusi Bahan Bakar minyak (BBM) saat musim kemarau. Hal ini karena Pertamina harus merogoh biaya tambahan sebesar Rp2-3 miliar per bulan untuk memastikan BBM dapat diterima masyarakat.

 

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyebut selama bulan kemarau,  aliran sungai Kapuas di Kabupaten Sintang ketinggiannya menyusut drastis sehingga tidak bisa dilalui SPOB (Self Propelled Oil Barge).

 

"Kondisi seperti ini dulu kejadiannya hanya tiga atau empat tahun sekali. Namun tiga tahun terakhir surutnya air terjadi setiap tahun di musim kemarau," kata Hanung dalam laporan tertulisnya, Sabtu (7/7/2012).

 

Namun, Pertamina terus berupaya mengatasi kendala yang menjadi penghambat kelancaran distribusi BBM di Kalimantan Barat itu dengan menerapkan bebrapa rencana jalan keluar . Salah satunya dengan mengalihkan distribusi BBM dan memompa BBM dari kapal SPOB ke truk tangki di daerah Sanggau yang berjarak 97 km dari Sintang dan membawa pasokan BBM melalui jalan darat. 

 

"Terminal BBM Pontianak ke Terminal Sintang berjarak 514 km dan jalur paling mudah dan efisien melalui Sungai Kapuas. Dengan pola ini, biaya tambahan yang harus dikeluarkan Pertamina jika debit air (Sungai Kapuas) berkurang sekira Rp2-3 miliar per bulan," tambah dia.

 

Di jangka panjang, Pertamina juga mengaku telah membangun depot mini di Kabupaten Sanggau dengan kapasitas sekitar 10ribu kl dengan kedalaman air pada musim kemarau sekira 11 meter. Dengan depot mini dan terminal BBM Sintang, daerah tengah Kalimantan Barat akan memiliki sarana dan fasilitas yang dapat menampung 30ribu kl BBM.

 

"Begitu depot mini Sanggau tuntas pada akhir tahun ini bisa menyimpan stok BBM untuk tiga bulan bagi wilayah Kalimantan Barat sehingga bisa menjamin keamanan pasokan," tandas Hanung.

 

Hanung mengungkapkan melihat kondisi riil di lapangan, Pertamina melihat kemungkinan Pontianak untuk memiliki terminal BBM skala besar yaitu 100 ribu kl. Terminal BBM tersebut sangat strategis untuk ketahanan pasokan BBM di Kalimantan dan juga sebagai cadangan untuk kebutuhan Jakarta dan sekitarnya.

 

"Kami melihat pembangunan Terminal BBM skala besar, yaitu 100ribu kl di Pontianak semakin penting dan strategis untuk diwujudkan bagi ketahanan pasokan BBM di Kalimantan. Selain itu, Pontianak cukup dekat dengan Jakarta sehingga terminal BBM tersebut bisa menjadi back up untuk kebutuhan Jakarta dan sekitarnya," tandas Hanung. (gna)

 

(rhs)

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...