Pemerintah Siapkan Rp51 T Perbaiki Infrastruktur Rusak di Aceh-Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Royal Philips Electronics, produsen lampu asal Belanda, gencar memasarkan produk lampu dengan teknologi light emitting diode (LED) di pasar Indonesia.

 

Berdasarkan data Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), pangsa pasar lampu generasi ketiga tersebut masih 1% dari 260 juta buah total konsumsi lampu tahun lalu.

 

Pada tahun ini, penjualannya tidak begitu jauh berbeda dibandingkan dengan tahun lalu.

 

Akan tetapi, produk lampu LED diprediksi akan booming pada 5—10 tahun ke depan karena didorong dengan isu penghematan energi di masyarakat.

 

Robert Fletcher, Presiden Direktur PT. Philips Indonesia, menuturkan pihaknya terus  menyosialisasikan produk lampu berteknologi LED.

 

Menurutnya, perusahaan tersebut mengadakan acara Philips LED MyVision Day di 65 daerah di Indonesia pada 2—7 Juli 2012 untuk meningkatkan kesadaran akan solusi pencahayaan hemat energi terbaru, yakni lampu berbasis teknologi LED dalam rumah tangga.

 

“Sejak dua dekade yang lalu, Philips melakukan konversi dari lampu pijar ke lampu hemat energi. Kami memahami kebutuhan pencahayaan yang berkelanjutan akan semakin meningkat,” katanya Sabtu (7/7/2012).

 

Menurut statistik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), konsumsi listrik rumah tangga mencapai 39% dari total konsumsi listrik yang dipenuhi PLN di Indonesia.

 

Dengan mengganti pencahayaan dengan LED, maka itu diprediksi dapat menghemat energi hingga 80% dibandingkan dengan lampu pijar.

 

LED juga tahan lama dengan masa hidup 15.000 jam dibandingkan dengan 8.000 jam yang ditawarkan oleh lampu berbasis compact fluorescent lamps (CFLi).

 

Selain itu, teknologi pencahayaan LED juga memungkinkan konsumen mengontrol terang-redupnya pencahayaan sehingga tidak menyilaukan mata.

 

Meskipun demikian, dia enggan mengungkapkan realisasi penjualan lampu LED selama ini. (ra)

 

 

 

Sumber