13 Jalan Nasional di Aceh Masih Terputus Imbas Banjir dan Longsor

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Banyak pihak yang menilai bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi di 2013 mendatang sebesar 6,8 persen hingga 7,2 persen merupakan target yang sangat ambisius. Terlebih lagi situasi perekonomian global sedang tidak menentu seperti saat ini.Namun meski begitu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan hal tersebut bisa tercapai jika tidak ada guncangan yang hebat di negara emerging market karena hal tersebut merupakan indikator bahwa perekonomian global akan baik-baik saja.

 

"Kalau kita perhatikan 6,8 persen hingga 7,2 persen itu sesuatu yang bisa dicapai Indonesia mengingat dalam situasi yang terburuk di Eropa kita masih bisa tumbuh di kuartal I kita sebesar 6,3 persen dan saya pada kuartal kedua tidak akan jauh daripada itu dan artinya kita dalam situasi seperti itu saya tetap meyakini investasi masih menjadi salah satu pendorong ekonomi kita di samping konsumsi," ungkapnya kala ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (6/7/2012).

 

Hatta melanjutkan, Indonesia jangan terlalu bergantung kepada ekspor namun harus tetap memperluas cakupan pasar domestik dengan begitu perekonomian Indonesia akan tetap bisa bertahan apabila terdapat goncangan di global.

 

"Saya kok tetap optimistis situasi ekonomi global pada 2013 itu akan lebih baik ketimbang tahun ini, jadi orang boleh lihat itu pesimistis tapi kita harus kerja keras untuk mencapai itu," paparnya.

 

Dia pun menambahkan, ruang untuk pasar domestik selalu ada di Indonesia dikarenakan masyarakat Indonesia selalu menggemari produk dalam negeri tersebut.

 

"Selalu saja ada ruang untuk menjaga pasar domestik kita ini dipenuhi oleh produk nasional kita, selalu aja ada peluang itu, di samping tentu adalah meningkatkan daya saingnnya tapi juga penting meningkatkan kecintaan, kesadaran untuk membeli produk nasional kita," pungkasnya. (ade)

 

 

 

Sumber