Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KECELAKAAN TRANSPORTASI: Pemerintah akui masih tinggi

Recommended Posts

JAKARTA:  Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan mengungkapkan hingga saat ini angka kecelakaan transportasi laut di Indonesia masih tinggi dan menjadi masalah yang sangat serius dalam beberapa tahun terakhir.

 

 

"Terbukti, kecelakaan atau musibah pelayaran yang terjadi sepanjang 2006-2010, mencapai 678 kejadian," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Litbang Denny Siahaan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (5/7/2012).

 

Pada "Round Table Discussion" Litbang Kemenhub bertema "Upaya Menurunkan Tingkat Kecelakaan Pelayaran Menuju Road Map to Zero Accident? itu, Denny mengungkapkan, dari total kecelakaan kapal yang tertinggi adalah kecelakaan tenggelam yaitu sebanyak 36,43%.

 

 

Kemudian, kandas 32,89 , terbakar/meledak 16,67% dan tubrukan 14,01% .

 

 

Sementara jumlah korban yang ditimbulkan mencapai 1080 orang, dengan korban tewas 85,65%  atau sebanyak 925 orang, dan luka?luka 14,35 persen atau sebanyak 155 orang.

 

 

Sementara Perwakilan dari Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Capt. Untung yang tampil sebagai pembicara mengatakan, ada tiga unsur yang penting dalam upaya  pencegahan kecelakaan kapal yang harus dilakukan antara lain, unsur kapal, alur pelayaran dan Sumber Daya Manusia.

 

 

Denny mengemukakan, diskusi menyimpulkan keselamatan pelayaran bisa dilakukan apabila Regulator (Pemerintah), Operator (Perusahaan Pelayaran ) dan User, saling bekerjasama dalam pengawasan dan pelaksanaan peraturan Perundang-Undangan.

 

 

Selain itu, untuk mengurangi angka kecelakaan dalam pelayaran, perlu ada perbaikan dalam pola rekrut SDM calon taruna pada lembaga pendidikan laut, memperbaiki standarisasi, infrastruktur, kurikulum/silabus, pengujian dan sertifikasi, pengawasan mutu external dan internal pada lembaga pendidikan pelaut dan peningkatan kualitas awak kapal.

 

 

Di samping itu, perusahaan pelayaran harus mengutamakan keselamatan kapal untuk mendukung kelancaran operasi, dalam rekruitmen anak Buah Kapal (ABK) harus mengikuti standar STCW dan bertanggung jawab terhadap kemampuan awak kapalnya.

 

 

Diskusi ini menghadirkan pembicara Diaz Saputra (Direktorat Perkapalan dan Kepelautan), M Syaiful (Direktorat Kenavigasian), Untung (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai) serta Johny Malisan ( Peneliti Madya Badan Litbang), serta menghadirkan para pembahas dari DPP INSA, BKI; KNKT, PT,  Pelni; KPI,  Pelra dan Mahkamah Pelayaran dengan moderator William Nikson Sitompul.(Antara/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...