Video: The Fed Pangkas Suku Bunga, Saham Ini Bisa Diincar di 2026

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Dirjen Pajak (DJP) Fuad Rahmany mengungkapkan, Sensus Pajak Nasional (SPN) akan menjadi titik tolak bagi penerimaan perpajakan senilai Rp1.000 triliun pada RAPBN 2012.

 

Menurut Fuad, dengan adanya SPN maka akan terdapat intensifikasi dan ekstensifikasi. Dia melanjutkan, saat ini ekstensifikasi yang dirasa kurang akan menjadi sasaran.

 

"Jadi SPN itu pada dasarnya ada di ekstensifikasi, meskipun setelah sensus bisa dilakukan intensifikasi karena data itu akan meng-update data base kita," ungkap Fuad di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (19/8/2011).

 

Menurutnya, ekstenfikasi yang ditekankan adalah pada subjek pajak serta orang-orang yang tercatat menjadi wajib pajak. "Tadi kan saya bilang masih banyak yang belum bayar pajak, semua badan maupun orang pribadi," tegas dia.

 

Namun, dia mengaku belum berani mengungkapkan seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai dengan adanya SPN ini. Intinya, kata dia, SPN akan dilakukan semaksimal mungkin.

 

"Ini program pertama kita jadi dan lihat dulu tingkat keberhasilannya. Nanti kalau kita sudah jalanin, ada kekurangan akan dievaluasi, apa kendalanya kita perbaiki," tambahnya.

 

Karenannya, dia mengungkapkan SPN tidak akan sama dengan sensus penduduk pajak. "SPN ini bisa dua tahun, bisa panjang karena SPN tidak sama dengan sensus penduduk. Tidak bisa sebentar, tahun ini tiga bulan, nanti tahun depan kita lakukan lagi," tukasnya.

(and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber