Apakah Ada Syarat PNS dan Pekerja Swasta WFA pada 29-31 Desember?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Perusahaan Pelayaran beralasan kontener kosong (empty) yang harus kembali diangkut pelayaran ocean going akibat pelemahan pengapalan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta-agar kontener empty tidak menumpuk terlalu banyak di pelabuhan.

 

Asmari Heri, Wakil Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) bidang angkutan kontener, general cargo dan pengembangan sumber daya manusia, membenarkan akibat merosotnya pengapalan ekspor kini pelayaran asing yang mengangkut dan bongkar  kargo impor tujuan Pelabuhan Priok, memuat kontener kosong untuk menjaga load factor kapal.

 

"Karena jumlah kontener ekspornya turun, maka kontener empty/kosong nya harus di repo balik agar tidak numpuk di pelabuhan," ujarnya kepada Bisnis, siang hari ini Rabu (4/7/2012).

 

Kendati begitu, kata dia, untuk memuat empty kontener tersebut berarti terdapat tambahan biaya ekstra yang diakumulasi lewat freight (ongkos pengapalan).

 

Asmari mengatakan, jika kondisi ini berlangsung lama maka beban repo empty tadi akan dibebankan kepada pemilik barang ekspor nantinya sehingga semakin akan mengurangi daya saing komoditi ekspor. "Ini artinya ongkos logistik nasional kita akan semakin mahal," tuturnya. (ra)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

• INDEKS BEI: IHSG siang naik 0,78% menjadi 4.081,55
  
• ANGKUTAN LEBARAN: Maskapai asing minta extraflight, lokal belum
  
• HARGA EMAS & BUYBACK ANTAM Kompak Naik Rp7.000/gram
  
• INDEKS BEI: Asing masuk, IHSG terus melaju
  
• PILKADA DKI: Faisal-Biem janjikan transportasi aman-nyaman
  
• Bisnis Indonesia edisi cetak Rabu, 4 Juli 2012
  

 

 

Sumber