Kemenhub Terapkan Pembatasan Penuh Angkutan Barang di Tol saat Nataru

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menggandeng Badan Sertifikasi Manajemen Risiko guna meningkatkan kualitas penyidik dalam menangani kasus kejahatan industri keuangan yang belakangan ini kian meningkat.

 

 

Kepala Bareskrim Komjen Pol Sutarman mengatakan tindak pidana ekonomi yang dihadapi oleh Bareskrim dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan kualitas kejahatan yang kian kompleks dan memiliki dampak besar terhadap perekonomian.

 

 

“Menghadapi tantangan itu perlu dilakukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia tenaga penyidik yang dimiliki Bareskrim kedepan,” ujarnya dalam penandatanganan nota kerja sama dengan BSMR, Rabu (4/7).

 

 

Menurutnya, pelatihan sertifikasi manajemen risiko merupakan salah satu sarana pembekalan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan tugas penyidik Bareskrim kedepan. “Bareskrim akan menyusun silabus dan materi latihan bagi penyidik,” tuturnya.

 

 

 

Pada tahap awal, sambungnya, akan ada 30 penyidik yang akan mengikuti program pelatihan dan sertifikasi manajemen risiko. Program sertifikasi, ungkapnya, akan disesuaikan dengan kebutuhan penyidik.

 

 

“Yang dilatih ini akan kami desain sebagai trainer. Kami akan turunkan ke daerah untuk melakukan pelatihan serupa di bidang manajemen risiko dan mapping tentang masalah kejahatan perbankan,” jelasnya.

 

 

Ketua Dewan Kode Etik BSMR Rudjito mengatakan pelatihan manajemen risiko akan dilakukan secara berkala untuk membantu polisi dalam melakukan penyidikan tindak kejahatan perbankan. “Nanti selanjutnya perlu ada sertifikasi bagi para penyidik. Tidak harus sama dengan level di bank,” tambahnya.(mmh)

 

 

 

 

 

Sumber