Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MOBIL NASIONAL: MOKO Sulsesl jangan pakai APBD

Recommended Posts

MAKASSAR : Proyek mobil nasional Pemprov Sulawesi Selatan yang mengembangkan mobil toko atau MOKO diharapkan tidak lagi memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

 

 

Pasalnya, proyek yang diluncurkan Pemprov Sulsel pada 2011 itu telah menghabiskan APBD Sulsel sebanyak Rp4,9 miliar belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Bahkan, produksi 45 unit Moko di tahun 2011 dengan anggaran Rp2,9 miliar hanya menjadi pajangan di gudang Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel.

 

 

Adapun untuk tahun 2012 Pemprov kembali menganggarkan Rp2 miliar untuk pembelian spare part yang direncanakan bakal dirakit di daerah ini. Langkah tersebut dilakukan dengan maksud agar menghemat biaya dari tahun lalu.

 

 

Ketua Komisi B bidang perekonomian DPRD Sulsel Aerin Nizar mengatakan pada awal pencanangan proyek mobnas MOKO tahun 2011 lalu memang masih bersifat prototype atau contoh, sehingga masih layak untuk dibantu APBD. Tetapi saat ini pengembangannya sudah bersifat komersil yang mestinya dikerjasamakan dengan pihak ketiga tanpa menggunakan APBD.

 

 

"Kalau mau meneruskan dan mengembangkan proyek MOKO, pemerintah baiknya menjalin kerjasama dengan investor terkait pembiayaannya. Jangan APBD lagi yang digunakan, kasihan rakyat, anggaran sebanyak itu habis hanya untuk proyek yang belum jelas manfaatnya," ujarnya, Selasa (3/7).

 

 

Menurutnya, APBD yang digunakan untuk pembiayaan proyek tersebut kedepannya mesti digunakan langsung untuk program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan gratis, meski proyek Mobnas MOKO Pemprov Sulsel ini tujuannya untuk membantu perekonomian masyarakat pedesaan.

 

 

Sekretaris Komisi B Imbar Ismail mengungkapkan berdasarkan laporan dari Disperindag, estimasi proyek pembuatan MOKO adalah Rp40 juta perunit. Nantinya, mobil tersebut ini akan disalurkan ke pelaku usaha UMKM sebagai hibah di semua kabupaten/kota di Sulsel. Tapi hingga saat ini mobil toko sebanyak 45 yang diproduksi 2011 lalu masih tinggal menjadi pajangan di Disperindag sulsel.

 

"Untuk proyek tahun 2012 ini MOKO juga menggunakan APBD sebanyak Rp2 Miliar, dan direncanakan rampung hingga akhir tahun ini," paparnya.

 

 

Anggota Komisi B Kadir Halid menilai program Pemprov mendorong Moko untuk menjadi produk unggulan Sulsel adalah sesuatu yang bagus. Karena itu ia juga meminta pemerintah meneruskan langkah positif tersebut.

 

 

Menurutnya, inovasi seperti itu yang mampu mendorong perekonomian Sulsel, khususnya warga yang ada di desa. Bahkan sebenarnya, lanjut dia, Moko juga bisa dimanfaatkan di daerah perkotaan untuk pengganti gerobak pedagang kaki lima.

 

 

“Ini sesuatu yang positif. Kita harus dukung. Namun pun begitu, pemerintah seharusnya sudah menawarkan kelanjutan proyek ini kepada investor, sehingga nantinya bisa kompetitif,” kata Kadir. (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...