Sepanjang 2025, PHE Gelar 831 CSR se-Indonesia

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Standard & Poor's Rating Services menetapkan peringkat A+ terhadap rencana penerbitan obligasi subordinasi oleh United Overseas Bank Ltd.

 

Analis Standard & Poor's Ivan Tan mengungkapkan obligasi subordinasi ini masuk dalam program penerbitan surat utang senilai total S$5 miliar.

 

"Obligasi yang diterbitkan akan dijamin sama rata [pari passu] dengan semula kewajiban unsecured UOB," paparnya melalui riset yang dikirim ke Bisnis, Selasa (3/7).

 

Dalam penerbitan obligasi subordinasi, tingkat imbal hasil surat utang tersebut memang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi senior karena memiliki sruktur klaim yang lebih rendah dibandingkan dengan kewajiban deposito dan kewajiban lain yang dimiliki oleh entitas perbankan. Hal ini tercermin dalam pemeringkatan obligasi subordinasi yang selalu lebih rendah 1 notch dibandingkan dengan surat utang senior.

 

UOB menguasai 99% saham Bank UOB Indonesia. Bank UOB Indonesia merupakan hasil merger dari UOB Buana, bank yang memiliki fokus di segmen kecil dan menengah dengan basis pelanggan ritel yang kuat dengan Bank UOB Indonesia.

 

Bank UOB Indonesia entitas bank campuran yang didirikan oleh UOB Ltd Singapore (99%) dan investor lokal dengan segmen kredit yang kuat di korporasi.(mmh)

 

 

 

 

 

BACA JUGA:

 

 

• MARKET OPENING: IHSG dibuka naik, infrastruktur masih susah berkutik
   
  
• HARGA EMAS: Antam Naikkan Harga Jual Rp7.000 & Buyback Rp9.000
   
  
• BURSA INDONESIA: Saham Gudang Garam top gainer, SCMA top loser
   
  
• E-TRADING SECURITIES: Beli ANTM, HRUM, MNCN, PGAS, & WIKA
   
  
• HARGA MINYAK: Goyang sedikit ke US$84,70, tapi masih ada ruang kenaikan
   
  
• REKOMENDASI SEKURITAS: 14 saham layak dicermati
  
• BISNIS INDONESIA HARI INI: IHSG Keok di Bursa Asia
  

 

 

Sumber