Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BANGUN PLTA MAMUJU, Hadji Kalla mulai proses amdal

Recommended Posts

MAKASSAR: PT Hadji Kalla hari ini (Selasa 2/7) mengumumkan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Mamuju, Sulawesi Barat, dengan kapasitas 450 mega watt.

 

Pembangunan PLTA milik keluarga Kalla ini akan memanfaatkan Sungai Betue dan Sungai Uro yang melalui wilayah Desa Karama, Kecamatan Kalupang, Kab. Mamuju hingga ke wilayah Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

 

Dalam sebuah surat kabar Makassar PT Hadji Kalla menyatakan saa ini sedang melaksanakan tahapan proses analisis dampak lingkungan (Amdal), sebelum dimulainya tahap konstruksi.

 

 

Berkaitan dengan hal penyusunan Amdal, PT Hadji Kalla dan Kementerian Lingkungan Hidup mengundang keterlibatan masyarakat untuk kegiatan tersebut.

 

Tanggapan masyarakat dibutuhkan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.08/tahun 2000 tentang keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi.

 

Sebelumnya diberitakan bahwa berdasarkan laporan peneliti tambang menyatakan, proyek PLTA  Karama yang akan dibangun di Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat akan menenggelamkan lahan yang menjadi potensi tambang mangan di Kecamatan Bonehau.

 

"Pembangunan PLTA Karama akan menenggelamkan potensi lahan tambang mangan yang ada di Bonehau sekitar 7000 hektare," kata Peneliti tambang Mamuju, Nurdin Ashat ST di Mamuju,  seperti yang diberitakan Antara, belum lama ini.

 

Ia mengatakan, potensi tambang mangan di Kecamatan Bonehau yang telah dikelola perusahaan tambang dan masyarakat, pada areal tambang mangan sekitar 7000 hektare tersebut sekitar 1.5 juta ton.

 

Menurut dia, area genangan air yang ditimbulkan dari PLTA Karama luasnya diperkirakan mencapai 14.715 hektare. Genangan air itu akan terjadi pada separuh wilayah di Kecamatan Bonehau dan

Kecamatan tetangganya yakni Kecamatan Kalumpang.

 

"Luas genangan air itu ditetapkan setelah dilakukan perhitungan teknis. Genangan air itu sebagai dampak yang timbul dengan akan dibangunnya bendungan pada sungai Karama yang melintas di Kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang untuk menjadi sumber pembangkit listrik PLTA Karama,"katanya.

 

Ia mengatakan, setelah dihitung juga ditetapkan bahwa genangan air dari pembangunan PLTA Karama itu akan mencapai 150 meter yang juga dapat menenggelamkan perkampungan masyarakat.

 

Oleh karena itu ia mengatakan, genangan air yang akan menenggelamkan perkampungan dan potensi tambang mangan di Kecamatan Bonehau itu harus diwaspadai dan dicarikan solusi, jangan sampai pembangunan PLTA dapat berdampak pada tidak dapat dikelolanya secara maksimal potensi lahan tambang mangan di Kecamatan Bonehau.

 

PLTA Karama di Kecamatan Bonehau mempunyai kapasitas produksi tenaga listrik sebesar 300 Megawatt. Pembanunannya akan mulai dikerjakan tahun ini dan diakui pemerintah di Sulbar akan menenggelamkan delapan desa yang dihuni 9000 jiwa penduduk.

 

PLTA Karama adalah proyek kerja sama Pemerintah Provinsi Sulbar dan investor China, yang mendanai pembangunannya sekitar Rp13 triliun.  (faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...