Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pembangunan hutan tanaman industri (HTI) karet perlu didorong guna meningkatkan volume produksi dan mengimbangi permintaan pasar ekspor yang terus meningkat.

 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir mengungkapkan pertumbuhan luas perkebunan karet hanya 11.000 hektare atau merangkak lambat sebesar 0,27% dalam 10 tahun terakhir.

 

Ekspansi yang lamban membuat perkebunan  karet sulit beranjak dari luas tanam sekitar 3,45 juta hektar.

 

Gapkindo juga mencatat revitalisasi perkebunan karet masih sangat rendah karena realisasi replanting baru mencapai  60.700 hektar.

 

Minimnya pelaksanaan replanting membuat pertumbuhan rata-rata produksi hanya sebesar 1,28% per tahun.

 

Produksi karet di Indonesia hingga kini masih didominasi 85% dari kebun-kebun rakyat dengan skala produktivitas rendah sekitar 0,8 ton per hektar. Kapasitas produksi karet nasional sulit melesat dari pencapaian tahun lalu sebesar 2,95 juta ton.

 

Kemudahan dalam perizinan HTI karet akan memberikan stimulus bagi swasta untuk berinvestasi dalam skala besar, termasuk penambahan pabrik-pabrik pengolahan karet alam di dalam negeri.

 

Hingga kini, investasi pembangunan pabrik pengolahan karet masih sangat lamban. (ra)

 

BACA JUGA:

 

 

• HARGA EMAS: Antam Naikkan Harga Jual Rp7.000 & Buyback Rp9.000
   
  
• REKOMENDASI SEKURITAS: 14 saham layak dicermati
  
• BISNIS INDONESIA HARI INI: IHSG Keok di Bursa Asia
  
• PULP & KERTAS: Produsen Ancam Relokasi ke China & Brazil
  
• EURO 2012:Hasil Akhir, Spanyol Juara dengan Rekor Gol dan Sejarah Baru
  
• EURO 2012: SPANYOL VS ITALIA, antiklimaks Italia, Spanyol juara Piala Eropa 2012
  

 

 

Sumber