Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Wah, Data Ekspor BPS Aceh "Ketinggalan Zaman"

Recommended Posts

TyglzVzyoO.jpgLogo BPS. (Foto: Ilustrasi Okezone)

 

 

 

BANDA ACEH - Ketika setiap lembaga pemerintahan berlomba-lomba menghadirkan data terbaru dalam pos mereka. Berbeda dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh. Data yang mereka sajikan malah ketinggalan zaman alias tidak update."Ke depan, nanti kita usahakan agar lebih update," tutur Plh Kepala BPS Aceh, Abdul Hakim, saat ditanyai wartawan mengenai kelengkapan data BPS, di Banda Aceh, Senin (2/7/2012).

 

Hal tersebut terjadi kala BPS menyuguhkan data ekspor yang tertinggal satu bulan. Seharusnya, data terbaru untuk Mei. Namun, BPS Aceh hanya bisa menghadirkan data untuk April.

 

Pihak BPS menyebutkan, nilai ekspor Provinsi Aceh pada April 2012 sebesar USD123,621 juta atau turun sebesar 16,79 persen dibanding capaian Maret 2012. Pada Maret lalu nilai ekspor Aceh mencapai USD148 juta.

 

Penurunan ini terjadi akibat anjloknya nilai ekspor komoditas minyak dan gas alam (migas) dan non-migas. Ekspor migas masih memiliki kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor Aceh yaitu 97,96 persen.

 

"Ekspor komoditi migas mengalami penurunan sebesar 16,12 persen menjadi USD119 juta pada April 2012. Ekspor migas pada bulan ini hanya berupa Liquid Natural Gas. Sementara ekspor komoditas non migas juga turun 33,31 persen dengan nilai USD3,859 juta," kata Abdul Hakim.

 

Menurutnya pencapaian total nilai ekspor Aceh sampai dengan April 2012 meningkat 15,08 persen dibanding periode sama tahun lalu. Ini disebabkan oleh peningkatan cukup drastis pada ekspor nonmigas sebesar 538,37 persen.

 

Komoditas nonmigas yang diekspor pada April lalu adalah bijih besi, kerak, abu logam sebesar USD2,744 juta serta bahan kimia anorganik sebesar USD1,115 juta.

 

"Apabila dibanding dengan nilai ekspor Maret 2012 mengalami penurunan sebesar 68,08 persen. Hal ini disebabkan karena turunnya nilai impor dari kedua komoditi tersebut. Akan tetapi apabila dibandingkan secara cumulative to cumulative, mengalami peningkatan 499,89 persen," ujar Abdul Hakim.

 

Ekspor terbesar non migas Aceh pada April lalu ditujukan ke China senilai USD2,744 juta berupa bijih, kerak dan abu logam. Kemudian ke Vietnam senilai USD819 ribu dan ke Thailand senilai USD295 ribu berupa bahan kimia anorganik.

 

BPS mencatat neraca perdagangan Aceh pada April 2012 mengalami surplus sebesae USD123 juta. Jika dibanding dengan bulan sebelumnya, neraca perdagangan turun 16,73 persen. Persentase perubahan neraca perdagangan secara year on year (April 2012-April 2011) naik 46,69 persen. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...