Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Peluang bisnis mikro asuransi masih terbuka lebar karena masih minimnya industri yang bergerak di bidang tersebut.

 

 

Technical Director Indra Catarya Situmeang mengatakan sampai saat ini memang tidak banyak pelaku industri yang menjual produk mikro insurance.

 

 

"Masalah kita untuk terjun ke sana terkait dengan distribusi, bagaimana mengumpulkan preminya," katanya dalam pemaparan 4th Asia Life Insurance Summit, Senin (2/7/2012).

 

 

Dia melanjutkan saat ini 79% dari total rumah tangga miskin di Indonesia tidak memiliki akses untuk layanan keuangan formal. Serta tak lebih dari 15% dari total penduduk Indonesia yang memiliki asuransi jiwa.

 

 

Kepala Biro Perasuransian Bapepam LK Isa Rachmatarwata mengatakan seharusnya pengumpulan premi mikro asuransi bisa mudah dan sederhana.

 

 

"Kami selalu melakukan sosialisasi, seharusnya menjadi sederhana dan mudah dlam pengumpulannya," katanya.

 

 

Dia melanjutkan regulasi untuk mengatur asuransi mikro direncanakan terbit pada 2013. Saat ini pihaknya masih mempersiapkan peraturan tersebut. (arh)

 

 

 

BACA JUGA:

 

• JEDA SIANG: Indeks atraktif, melaju 7 poin ke 4.000
  
• MARKET OPENING: IHSG dibuka naik, infrastruktur masih susah berkutik
  
• HARGA EMAS: Antam Naikkan Harga Jual Rp7.000 & Buyback Rp9.000
  
• BURSA INDONESIA: Saham Gudang Garam top gainer, SCMA top loser
  
• E-TRADING SECURITIES: Beli ANTM, HRUM, MNCN, PGAS, & WIKA
  
• HARGA MINYAK: Goyang sedikit ke US$84,70, tapi masih ada ruang kenaikan
  
• REKOMENDASI SEKURITAS: 14 saham layak dicermati
  
• BISNIS INDONESIA HARI INI: IHSG Keok di Bursa Asia
  
• PULP & KERTAS: Produsen Ancam Relokasi ke China & Brazil
  
• EURO 2012:Hasil Akhir, Spanyol Juara dengan Rekor Gol dan Sejarah Baru
  
• EURO 2012: SPANYOL VS ITALIA, antiklimaks Italia, Spanyol juara Piala Eropa 2012
  

 

Sumber