Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

TEHERAN - Negara-negara Uni Eropa (UE) sepakat untuk melakukan embagro terhadap ekspor minyak mentah asal Iran. Hal ini dilakukan lantaran Iran tidak mau menghentikan proram pengayaan nuklirnya.Meski demikian, Wakil Iran Menteri dan Direktur Utama Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC), Ahmad Qalebani, mengatakan Teheran dapat dengan mudah menemukan pengganti baru untuk Eropa (UE). Qalebani menyatakan pelaksanaan embargo minyak Uni Eropa tidak menimbulkan tantangan untuk Teheran.

 

Selain itu, Menteri Perminyakan Iran, Rostam Qasemi, tidak peduli adanya embargo UE pada sektor minyak Iran. Menurutnya, Iran telah mempersiapkan 'counter' untuk melawan sanksi embargo tersebut.

 

Qasemi menambahkan, sanksi terhadap minyak Iran telah ada selama bertahun-tahun. Karenya menyatakan salah, jika ada yang menganggap sanksi dimulai pada Minggu kemarin.

 

"Kami sudah berulang kali mengatakan Anda (Negara Barat) seharusnya tidak mempolitisasi pasar minyak, karena warga negara-negara yang memberlakukan embargo akan merasa paling keras terpukul," ungkap dia seperti dilansir dari Xinhua, Senin (2/7/2012).

 

Qasemi menggambarkan sikap negara barat "irasional dan ilegal" karena menjatuhkan sanksi terhadap Iran, dan menuduh bahwa Iran akan meminta simpati melalui badan-badan internasional.

 

Adapun sanksi tersebut, dilakukan karena negara-negara Barat mencurigai Iran sedang mengembangkan bom nuklir, dengan kedok pengayaan uranium. Sementara pihak Iran bersikeras hanya digunakan untuk tujuan yang bersifat damai.

 

Pada Januari, menteri luar negeri Uni Eropa menyetujui sanksi baru terhadap Teheran untuk mencegah negara anggota Uni Eropa membeli minyak mentah dari Iran. Sanksi mulai berlaku pada Minggu 1 Juli 2012 kemarin.

(mrt)

 

 

 

Sumber