Video: RI Kejar Setoran Bea Keluar Batu Bara, Pengusaha Tertekan?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA—Realisasi penerimaan pajak sampai dengan 15 Juni 2012 telah melebihi Rp360,33 triliun atau 40,71% dari target Rp885,02 triliun pada APBN-P 2012.

 

 

Penerimaan pajak penghasilan sampai 15 Juni 2012 tercatat sebesar 227,73 triliun atau 44,31% dari target APBN-P 2012 yaitu Rp513,60 triliun.

 

Nilai tersebut terdiri dari pajak penghasilan non migas Rp191,95 triliun dan pajak penghasilan migas sebesar Rp34,786 triliun.

 

Realisasi pajak penghasilan migas telah mencapai 51,21% dari target Rp67,91 triliun, sedangkan pajak penghasilan non migas baru memenuhi 43,06% target sebesar Rp445,73 triliun.

 

Pendapatan pemerintah dari pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan barang mewah pada periode yang sama melebihi Rp129,69 triliun, pajak bumi dan bangunan sebesar Rp1,94 triliun dan pajak lainnya sebesar Rp1,96 triliun.

 

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Dedi Rudaedi mengatakan realisasi penerimaan pajak di atas tidak bisa dijadikan acuan pencapaian penerimaan pajak semester I/2012.

 

Dia menjelaskan sebagian besar wajib pajak biasanya baru menyetor pajak pada akhir bulan, terutama untuk pembayaran pajak pertambahan nilai.

 

Selain itu, Ditjen Pajak memerlukan waktu 1—3 hari setelah periode pajak berakhir untuk memastikan jumlah penerimaan melalui rekonsiliasi dengan bank persepsi di seluruh Indonesia.

 

“Dalam mengukur kinerja penerimaan sebaiknya tunggu posisi per 30 Juni 2012, saya belum dapat memberikan komentar dulu [mengenai realisasi semester I],” kata Dedi melalui pesan singkat kepada Bisnis, Minggu (1/7/2012).(mmh)

 

 

 

Sumber