Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Indonesia & Malaysia Bergabung Perjuangkan CPO

Recommended Posts

8h5eopdaOr.jpgIlustrasi. (Foto: Koran SI)

 

 

 

LAMPUNG - Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat (AS) menolak minyak sawit mentah (CPO) asal Indonesia. Selain itu, EPA juga menolak masuknya CPO dari Negeri Jiran, Malaysia.Deputi Menko Perekonomian bidang Pertanian dan Perdagangan, Diah Maulinda, mengungkapkan saat ini pembicaraan dengan pihak EPA terus dilakukan. Menurutnya, Indonesia telah mengajukan beberpa masukan terkait kelayakan CPO.

 

"Kita masih memperjuangkan itu. Kita dengan malaysia bergabung untuk memprjuangkan itu (CPO)," ungkap dia di sela-sela acara Kebangkitan Penyuluhan Melalui Tekad dan Kerja Keras Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Empat Sukses Pembangunan Pertanian di Metro, Lampung, kemarin.

 

Menurutnya, pembicaraan sejauh ini berjalan lancar. Bahkan, pihak AS nampanya telah melunak karena sejumlah fakta yang ada. Oleh karena itu, dia optimistis masalah ini dapat segera diselesaikan. "Sejauh ini saya yakin bisa, karena beberpa poin sudah bisa diterima oleh EPA," tambah dia.

 

Diberitakan sebelumnya,  EPA bersikukuh telah melakukan metode yang mendukung temuannya bahwa CPO tidak memenuhi syarat sebagai bahan baku biofuel karena hanya mengurangi emisi gas rumah kaca (GHG) sebesar 17 persen. Padahal, syarat minimal yang diterapkan EPA pengurangan emisi minimal 20 persen.

 

Jika studi ini jadi kebijakan resmi Pemerintah AS, CPO Indonesia tidak bisa diekspor ke negeri Paman Sam sebagai bahan biofuel. Seperti diketahui, Indonesia adalah produsen CPO nomor satu di dunia dengan produksi mencapai 23 juta ton (2011). Dari jumlah tersebut, hanya enam hingga tujuh juta ton yang diserap pasar dalam negeri.

 

Selebihnya sekitar 17 juta ton diekspor ke berbagai negara termasuk AS. Sebelumnya saat pidato pembukaan ICOPE, Menteri Pertanian Suswono juga menegaskan bahwa studi EPA sangat asumtif jauh dari fakta di lapangan. Karena itu, Suswono mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama menyampaikan keberatan secara tertulis kepada EPA atas hal itu. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...