Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

APKASINDO: Pemerintah Dituding Abaikan Petani Sawit

Recommended Posts

MEDAN: Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyesalkan sikap pemerintah yang kurang memedulikan petani kelapa sawit, sementara sumbangan kepada IMF dikucurkan sebesar US$1 miliar.

 

Sekjen Apkasindo Asmar Arsjad menegaskan kekesalannya terhadap sikap pemerintah yang mengucurkan dana kepada IMF sebesar US$1 miliar, sementara di dalam negeri petani kelapa sawit butuh dana besar untuk melakukan tanam ulang kelapa sawit sekitar Rp1,7 juta hektare.

 

“Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah lebih mengutamakan menyalurkan bantuan (pinjaman) kepada IMF dibandingkan dengan memberikan pinjaman kepada petani kelapa sawit di negeri ini,” ujarnya kepada Bisnis di Medan, Minggu (1/7).

 

Padahal, lanjut dia, para petani kelapa sawit di nagara ini sudah lama berkorban untuk menanggung pungutan ekspor yang dibebankan para eksportir dengan menekan pembelian tandan buah segar (TBS) ditingkat petani.

 

Kalau dihitung secara kuantitatif, kata Asmar, nilai PE yang sudah diraup pemerintah dari CPO mencapai Rp70 triliun sampai Rp80 triliun. Sedangkan yang dikembalikan kepada petani kelapa sawit, lanjutnya, hampir tidak ada. 

 

“Siapa yang tidak kesal, melihat tindakan pemerintah lebih mengutamakan memberi bantuan kepada IMF dibandingkan dengan membantu petani kelapa sawit yang membutuhkan dana besar untuk replanting,” tandasnya.

 

Malaysia, kata dia, benar-benar memerhatikan nasib petani kelapa sawitnya dengan mengembalikan sebagian besar dana yang dipungut utuk riset, promosi, dan pengembangan tanaman kelapa sawit. 

 

“Petani kelapa sawit di Malaysia jauh lebih makmur dibandingkan dengan petani kelapa sawit di Indonesia. Saya sering iri melihat pemerintah Malaysia yang benar-benar membela petani kelapa sawitnya.”

 

Di Indonesia, kata dia, yang dibela pemerintah malah kapitalis yang mau merampas hak-hak petani kelapa sawit. Yang mendapatkan pinjaman dari bank-bank pemerintah, kata dia, lebih didominasi kapitalis, sedangkan petani dalam program revitalisasi sampai kini tidak berjalan sebagaimana diharapkan.

 

“Dukungan pemerintah terhadap revitalisasi perkebunan kelapa sawit rakyat sangat minim. Baik dari sisi pendaan dan dukungan sarana dan prasarana. Petani lebih banyak berjuang sendiri, tanpa bantuan pemerintah,” tuturnya.

 

Sesungguhnya, kata dia, dana yang dipinjamkan kepada IMF bisa dimanfaatkan untuk dana revitalisasi perkebunan kelapa sawit, sehingga tanaman sawit rakyat yang sudah waktunya direplanting dapat dilaksanakan dengan baik dan terprogram. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...