Telegram @ChristopherWordsmith Buy LSD,Cocaine,Weed,Hash,MDMA,Xanax,Glocks,Percocet In Johannesburg SA

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Tingkah yang urakan dan bengal tidak selamanya harus dimusuhi, apalagi dipinggirkan. Sungguh sangat menyesal jika pelatih Italia tidak memasukkan Mario Balotelli dan Antonio Cassano dalam skuad Biru Langit.

 

Memang Gli Azzuri belum terbukti kembali menjadi raja Eropa, karena final lawan La Furia Roja baru digelar Senin dinihari (2/7). Kita tunggu saja pembuktiannya!

 

Ya, Balotelli yang dipanggil masuk timnas Italia last minute, kini menjadi aset berharga bagi sepak bola Negeri Pisa.

 

Pun, demikian halnya dengan Antonio Cassano. Si bengal ini kini menjadi permata bagi Gli Azzuri. Lewat aksi dan gocekannya di jantung pertahanan lawan kini Don Cassano bagaikan terlahir kembali setelah sempat dibuang di pasukan Negeri Romawi.

 

Duet bengal Balotelli-Cassano mendapatkan keseimbangan dari diri si kalem Andrea Pirlo. Sang playmaker flamboyan ini menjadi penyokong duo bengal dari lapangan tengah. Pirlo yang pada awalnya dianggap sudah habis pada Piala Dunia 2010, apalagi setelah diparkir di skuad AC Milan, kini kembali menunjukkan aksi magis dan mampu memberikan nilai plus plus dan hasil beda bagi timnya.

 

Ya, trio yang terdiri dari duo bengal dan seorang yang penuh ketenangan di tubuh pasukan Italia memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa di balik kebengalan, urakan, dan sifat susah diatur jika dikelola dan diberikan kepercayaan besar, niscaya akan memberikan hasil yang dahsyat.

 

Sebuah tim atau organisasi dinamis membutuhkan sosok yang bengal, tidak melulu penurut. Si bengal biasanya punya daya kreasi dan potensi yang terpendam, serta kemampuan dahsyat saat diperlukan. Di sini lah juga bukti Cesare Prandelli yang bisa memainkan peran sebagai manager-leader bagi organisasi tim Biru Langit. (bas)(Foto:cheelax.org)

 

 

 

Sumber