Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MENDIKNAS ASIA TIMUR: Indonesia Jadi Tuan Rumah East Asia Summit

Recommended Posts

JAKARTA: Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan para menteri pendidikan anggota East Asia Summit (EAS) untuk pertama kalinya, ungkap Ananto Kusuma Seta, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ananto Kusuma Seta hari ini, Sabtu (30/6/2012).

 

"Yogyakarta dipilih sebagai lokasi pertemuan para delegasi EAS dari 18 negara. Kota Pendidikan dan Budaya di Indonesia ini akan dikunjungi delapan belas negara terdiri dari 10 negara anggota ASEAN ditambah Korea Selatan, Cina, Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Selandia Baru, India, dan Australia," kata Ananto.

 

Pertemuan yang mengusung tema “Straightening Global Partnership for Education and Humanity” itu untuk menyatukan pendapat dalam hal kerja sama di bidang pendidikan. 

 

“Tujuannya adalah merapatkan perbedaan (gap) atau jurang pemisah antara negara-negara maju dengan negara-negara ASEAN itu sendiri,” ujarnya. 

 

Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, melalui pertemuan yang akan diselenggarakan selama tiga hari pada  3-5 Juli 2012, diharapkan dapat dihasilkan tiga output yang dapat diterima oleh seluruh negara peserta.

 

“Output pertama, dihasilkannya Term of Reference ( TOR) tentang East Asia Summit Education Ministerial Meeting. Di dalamnya akan dijabarkan tentang hal-hal yang bersifat teknis seperti keanggotaan, pertemuan rutin, waktu penyelenggaraan pertemuan, ketetuaan, dan lain-lain,” jelas Ananto.

 

Kedua, dicapainya kesepakatan yang tertuang dalam EAS Action Plan 2011-2016. Di dalamnya akan memuat rencana strategis apa saja yang akan dilakukan negara-negara peserta, salah satunya peningkatan mobilitas pelajar di antara negara-negara peserta EAS.

 

 “Jadi, nanti akan ada satu platform mutu pendidikan yang seragam di antara negara-negara itu, sehingga lulusan dari negara yang satu dapat bekerja di negara lainnya dan  diakui pula ijazahnya dan output ketiga, di akhir pertemuan akan ada joint statement dari semua menteri," tambahnya. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...