Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

JELANG PUASA: Operator terminal diminta antisipasi lonjakan peti kemas

Recommended Posts

JAKARTA: Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok  menginstruksikan operator pelabuhan dan pengelola terminal peti kemas di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu mengantisipasi lonjakan arus barang dan peti kemas menjelang kebutuhan bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

 

Kepala OP Tanjung Priok Sahat Simatupang, mengatakan perlu dilakukan langkah antsisipasi sedini mungkin supaya tidak terjadi stagnasi dan kepadatan penumpukan barang dan peti kemas, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

 

“Berkaitan dengan persiapan antisipasi itu, OP akan mengundang seluruh operator terminal dan asosiasi pengguna jasa pelabuhan Priok pada pekan depan supaya kelancaran lalu lintas logistik melalui pelabuhan tetap terjamin,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (29/6).

 

Dia mengatakan volume kargo dan peti kemas menjelang Ramadhan dan Lebaran biasanya terjadi peningkatan signifikan yakni rata-rata mencapai 40% dibanding bulan-bulan sebelumnya.

 

Untuk mengantisipasi kondisi lonjakan arus barang dan peti kemas tersebut, kata dia, di perlukan buffer atau penopang areal penumpukan yang cukup, termasuk melibatkan mitra tempat penimbunan sementara (TPS) sebagai kepanjangan tangan terminal peti kemas  di Pelabuhan Tanjung Priok dalam kegiatan pindah lokasi penumpukan peti kemas.

 

“OP akan mengawasi untuk memastikan supaya aktivitas jasa kepelabuahanan berjalan lancar dalam kondisi apapun,”tuturnya.

 

Sahat mengungkapkan, luas areal penumpukan di pelabuhan Priok saat ini tidak sebanding dengan volume arus barang yang keluar masuk pelabuhan tersebut. Sedangkan untuk melakukan pengembangan/perluasan areal di dalam kawasan pelabuhan Priok sangat sulit mengingat keterbatasan lahan yang ada saat ini.

 

Karena itu, ujar Sahat, instansinya telah mengusulkan supaya wilayah kerja pabean untuk kegiatan penumpukan di Priok segera di perluas hingga ke kawasan Marunda Cilincing Jakarta Utara.

 

“Bahkan Pelindo II sudah siap mengoperasikan 90 Ha lahan di kawasan Marunda tersebut sebagai buffer penumpukan,” ujarnya.

 

Sahat mengatakan, perluasan wilayah kerja pabean Priok hingga ke Marunda itu juga sudah di bahas beberapa kali di antar depertemen terkait. Bahkan, kata dia, draft usulan tersebut saat ini sudah berada di Kantor Sekretariat Kabinet (Seskab).

 

Sebagai langkah awal mengantisipasi kepadatan sebelum terealisasinya perluasan buffer area ke kawasan Marunda tersebut, kantor OP Tanjung Priok meminta Pelindo II untuk mengoptimalkan seluruh fasilitas dermaga dan peralatan bongkar muat.

 

Optimalisasi itu, kata dia, mengeluarkan seluruh peti kemas kosong dari kawasan lini 1 Pelabuhan, menekan waktu tunggu pelayanan sandar dan bongkar muat kapal (dwelling time), serta memanfaatkan fasilitas terminal 2-JICT sebagai pelayanan domestik hingga draft atau kedalaman kolam di terminal 2-JICT itu di perdalam dan dapat kembali melayani kapal ocean going.”Kami minta dwelling time di tekan sehingga tidak terjadi lagi antrean kapal di Pelabuhan,” tuturnya.

 

Widijanto, Ketua Bidang Kepabeanan dan Perdagangan Ekspor Impor Kadin DKI Jakarta mendesak revitalisasi atau program peremajaan armada angkutan barang dan petikemas dari dan ke pelabuhan Priok.

 

Pasalnya, kata dia, lebih dari 85% armada pelabuhan yang beroperasi saat ini berusia tua karena sudah lebih dari 15 tahun, sehingga sudah tidak efisien dalam melayani angkutan logistik.

 

Widijanto mengatakan, desakan  program revitalisasi armada pelabuhan tersebut juga telah di amanatkan dalam hasil rapat pengurus Kadin DKI Jakarta yang di gelar di Jakarta (29/6).

 

Kadin DKI, kata dia, menilai program pengembangan infrastruktur jalan yang sedang dikerjakan saat ini dari dan ke pelabuhan Priok akan mubazir jika tidak di imbangi dengan peremajaan armada pelabuhan.

 

“Saat ini sedang di siapkan akses tol langsung yang terhubung dengan JORR ke pelabuhan Priok. Tetapi armada pelabuhan-nya sudah banyak yang tidak laik operasi,” ujar dia.(K1/faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...