Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Untung Rp36,21 miliar, Bank Windu tak bagi dividen

Recommended Posts

JAKARTA: PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk memutuskan tidak membagikan dividen tahun ini dan menahan laba bersih tahun 2011 untuk meningkatkan pertumbuhan usaha.

 

Bank Windu membukukan laba bersih sebesar Rp36,21 miliar tahun lalu. Tumbuh 27,99% dari tahun 2010 yang sejumlah Rp28,29 miliar.

 

“Tahun ini kami akan meningkatkan penyaluran kredit dan mengoptimalkan bisnis di setiap cabang,” papar Direktur Utama Bank Windu Herman Sujono usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (28/6).

 

Hingga Mei 2012, kredit sudah mencapai Rp4,5 miliar. Target kredit tahun ini sebesar Rp5,5 miliar. Sedangkan, tahun lalu jumlahnya Rp4,62 miliar.

 

Selain itu, per Mei laba bersih perusahaan sudah mencapai Rp44,96 miliar. Bank Windu sendiri memproyeksikan laba bersih sepanjang tahun 2012 menyentuh Rp65,94 miliar.

 

Herman menyebutkan dia menargetkan laba operasional per Juni dapat mencapai sekitar Rp70-75 miliar. Proyeksi laba operasional tahun ini sebesar Rp84,48 miliar.

 

Namun, dia menyatakan pihaknya tidak akan merevisi target kinerja perseroan. “Target tahun ini tidak sebesar tahun lalu yang sampai 50%. Tahun ini target pertumbuhan kinerja hanya sekitar 25%, lebih konservatif,” sebut Herman.

 

Menurut dia, dalam rangka meningkatkan laba maka perusahaan akan membuka dua cabang baru tahun ini di Karawang dan kawasan Jabodetabek. Dana untuk pembukaan cabang tersebut sepenuhnya diambil dari capex perusahaan tahun ini, yang besarnya sekitar Rp10 miliar.

 

Sementara itu, hasil RUPS menyetujui pelaksanaan rencana penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai Rp105,19 miliar.

 

Saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 525,96 juta unit saham dengan harga eksekusi Rp200 per unit. Setiap investor yang memiliki 100 saham perusahaan memiliki 14 HMETD, dan akan diperdagangkan pada 12-18 Juli 2012.

 

Setiap saham baru yang terbit tersebut juga memiliki hak untuk mengambil 1 unit waran baru seri I/2012 yang bernilai nominal Rp100 dan harga eksekusi Rp225. Periode pelaksanaan waran berlangsung pada 12 Juli 2013 hingga 10 Juli 2015.

 

Pemegang saham yang tidak mengambil HMETD berpotensi mengalami dilusi porsi kepemilikan sebesar 12,28% setelah rights issue dan 24,56% setelah waran dieksekusi.

 

Bertindak sebagai pembeli siaga rights issue adalah PT Blue Cross Indonesia, yang saat ini memiliki 4,28% saham Bank Windu Kentjana.

 

Dana dari rights issue tersebut akan digunakan perseroan untuk penyaluran kredit. Sedangkan, dana dari penerbitan waran akan dipakai untuk modal kerja. (16/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...