Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Upaya Indonesia menembus pasar Amerika Latin tidak akan mudah mengingat produk dalam negeri harus berhadapan dengan produk asal China.

 

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan produk asal Negeri Tirai Bambu selama ini dikenal lebih murah, termasuk di Amerika Latin yang kini sedang diincar Indonesia sebagai bagian diversifikasi pasar ekspor.

 

China bisa menjual produk itu dengan harga murah karena beberapa negara di Amerika Latin sudah menjalin perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) dengan Negeri Panda itu, seperti Peru dan Chile.

 

"Persaingan produk kita memang semakin ketat dengan produk China. Di Amerika Latin, produk sepatu dan TPT (tekstil dan produk tekstil) sudah dibanjiri dari China. Tapi, kita akan cari segmen-segmen mana yang belum dimasuki China," katanya, Rabu (26/6/2012).

 

Pemerintah, ujarnya, telah memfasilitasi pengusaha melalui jasa lembaga pembiayaan ekspor dan asuransi ekspor Indonesia, sehingga harga jual produk di negara tujuan bisa berkompetisi dengan produk pesaing.

 

Lembaga asuransi ekspor bisa mengkover risiko yang dihadapi eksportir, misalnya jika barang yang telah dikapalkan tidak dibayar oleh buyer. (ra)

 

 

• REKOMENDASI SAHAM: 8 Saham layak dicermati
  
• TIPS HILANGKAN BAU Tak Sedap di Rumah dan Kamar
  
• PARIS HILTON Jadi DJ, Dapat Ejekan Saat Tampil di Brasil
  
• HARGA EMAS & BUYBACK ANTAM Kompak Naik Rp2.000/gram
  
• KRISIS EROPA: Euro tak mampu tangkal tekanan
  
• HARGA EMAS bergerak pada kisaran US$51/gram
  

 

 

Sumber