Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pertamina: Kendaraan Industri Sedot Subsidi Solar

Recommended Posts

htKEE0K40g.jpgIlustrasi. (Foto: Koran SI)

 

 

 

BALIKPAPAN - Penggunaan solar bersubsidi oleh kendaraan tambang dan perkebunan dapat dibuktikan oleh PT Pertamina (Persero). Berdasarkan hasil survei Pertamina UPMS Kalimantan, pada pertengahan Juni ini di 12 SPBU di Kalsel dan Kaltim."Sekira 70-80 persen solar subsidi digunakan kendaraan truk (R6 dan R6 lebih) untuk kegiatan tambang. Yang ekstrem memang terjadi di SPBU di Kalsel didominasi truk. Kita lakukan survei di SPBU yang padat antrean kendaraan dan dekat dengan kegiatan industri pertambangan," ungkap Asisten Manager Eskternal Upms VI Pertamina Kalimantan, Bambang Irianto, Rabu (27/6/2012).

 

Bambang juga menjelaskan dari hasil survei itu, juga diketahui bahwa Kalimantan Selatan paling banyak kendaraan (R6/R6>) indikasi industri yang menggunakan BBM bersubsidi yakni 70 persen, sedangkan selebihnya hanya didominasi kendaraan roda empat industri dan nonindystri.

 

Sementara di Kalimantan Timur sebaliknya, 70 persen BBM bersubsidi digunakan oleh kendaraan roda empat indikasi industri dan non industri, sedangkan 30 persen dikomsumsi kendaraan roda enam indikasi industri dan non industri. Bahkan banyak kendaraan terpantau membeli BBM bersubsidi hingga empat kali dalam sehari dengan membeli full tank atau 100 hingga 200 liter.

 

Survei dilakukan bukan oleh karyawan Pertamina atau mahasiswam melainkan langsung melibatkan personil TNI berseragam.

 

"Kalau kita pakai karyawan sendiri nanti diragukan, pakai mahasiswa enggak berani karena tahun lalu ada yang ditusuk hingga meninggal. Jadi petugas survei anggota TNI gunakan Seragam TNI, mereka enggak berani macam-macam," katanya.

 

Petugas survei melakukan pencatatan mulai dari nomor kendraan, jenis kendaraan, urutan antrian, jumlah uang dan jumlah liter di lima SPBU di Kalsel dan tujuh SPBU di Kaltim diwakili Paser, Penajam, Kukar, dan Samarinda pada 9-16 Juni 2012 lalu.

 

"Seperti di Kalsel SPBU A Yani KM 17 SPBU 64.706.05 itu sebanyak 85 persen truk roda enam indikasi industri. Bahkan mereka melakukan pengisian bisa sehari tiga sampai empat kali di lokasi SPBU yang sama," jelasnya.

 

Bahkan, kendaraan dalam satu hari bisa melakukan antrean pengisian BBM solar sampai lima hingga enam kali antrean di SPBU yang sama di Kecamatan Samarinda Seberang, Kaltim. Sementara di Tenggarong, Kaltim di SPBU 6475503 Tenggarong Seberang, kendaraan Taft dan truk bisa melakukan pengisian hingga tujuh dan 11 kali dalam dua hari di SPBU yang sama.

 

"Kondisi ini beri keyakinan kami bahwa solar itu tidak murni untuk operasional kendaran," katanya.

 

Lebih parahnya lagi, dalam pencatatan yang dilakukan Pertamina ditemukan kendaraan truk menggunakan plat nomor secara bergantian dengan jenis kendaran lain seperti kijang dan panther.  Ini ditemukan di pengisian SPBU Tanah Grogot APMS 660134 Kaltim. Selain itu juga praktek serupa terjadi di kabupaten Penajam Kaltim, plat mobil panther bergantian digunakan oleh kendaraan truk.

 

"Data-data ini bisa ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum dan kita juga akan melakukan paparan kepada Gubernur Kaltim dalam waktu dekat," ujarnya. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...